Friday, April 20, 2007

Wahai orang yang rendah hati...




:: Berusahalah dengan sungguh agar waktumu terbahagi empat: 1/4 untuk munajat kepada ALLAH Azza Wa Jalla; 1/4 untuk mencari kehidupan; 1/4 untuk bergaul dengan saudara-saudara dan orang-orang yang terpercaya yang mahu menunjukkan kekuranganmu dan yang ikhlas kepadamu dalam hatinya; dan 1/4 lagi untuk menikmati hal-hal yang tidak diharamkan atas dirimu. Janganlah kamu berkata-kata tentang kemiskinan dan panjang umurmu. Sebab, barangsiapa yang menceritakan kemiskinannya bererti ia bakhil; Sedangkan orang yang berbicara tentang panjang umur bererti ia orang tamak. Jadikanlah untuk dirimu bahagian kehidupan dunia dengan memberinya suatu kesenangan yang halal tanpa berlebih-lebihan dan mintalah pertolongan untuk itu dengan melaksanakan perintah-perintah agama. Sebab, "Tidaklah termasuk golongan kami, orang yang meninggalkan urusan dunianya untuk mengejar urusan akhiratnya dan yang meninggalkan urusan akhiratnya untuk mengejar urusan dunianya.":: Sesunggguhnya ALLAH Azza Wa Jalla telah menyampaikan khabar gembira kepada orang yang berakal dan memiliki pemahaman melalui firman-NYA yang berbunyi,'Sebab itu, sampaikanlah khabar gembira kepada hamba-hamba-KU yang mendengarkan perkataan, lalu mengikuti apa yang paling baik darinya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.':: Wahai orang yang rendah hati... Sesungguhnya ALLAH Azza Wa Jalla telah menyempurnakan manusia dengan hujjah berupa akal, melimpahkan kurnia kepada mereka dengan keterangan-keterangan dan menunjukkan kepada mereka tentang ketuhanan-NYA dengan bukti-bukti.:: Wahai orang yang rendah hati... ALLAH Azza Wa Jalla menjelaskan bahawa akal itu menyertai ilmu, lalu DIA berfirman,'Itulah contih-contoh yang KAMI berikan untuk manusia dan tiada yang mahu memikirkannya kecuali orang-orang yang berakal.':: Wahai orang yang rendah hati... Sesungguhnya, ALLAH Azza Wa Jalla telah berkata,'Dan sesungguhnya KAMI telah menganugerahkan hikmah kepada Luqman.' Hikmah adalah pemahaman dan akal.:: Wahai orang yang rendah hati... Sesungguhnya, Luqman telah berkata kepada anaknya,"Tunduklah kepada kebenaran, nescaya engkau menjadi orang yang paling berakal dan sesungguhnya mencari kebenaran itu sangat mudah. Wahai anakku, sesungguhnya dunia ini ibarat lautan yang sangat dalam dan telah tenggelam di dalamnya manusia yang sangat banyak jumlahnya. Kerana itu, jadikanlah ketakwaan sebagai perahumu, iman sebagai dayungnya, tawakkal sebagai kemudinya, akal sebagai tiangnya, ilmu sebagai kompasnya dan kesabaran sebagai sauhnya.":: Wahai orang yang rendah hati... Segala sesuatu itu mempunyai petunjuk, lalu petunjuk orang yang berakal adalah berfikir dan petunjuk berfikir adalah diam. Segala sesuatu itu ada pakaiannya dan pakaian orang yang berakal adalah tawadhu' dan cukuplah engkau dipandang sebagai orang yang bila engkau melanggar apa yang engkau dilarang melakukannya.:: Wahai orang yang rendah hati... ALLAH Azza Wa Jalla mempunyai dua hujjah terhadap manusia: Hujjah lahiriah dan hujjah batiniah. Hujjah yang lahiriah adalah para Rasul, para Nabi dan para Imam, sedangkan hujjah batiniah adalah akal.:: Wahai orang yang rendah hati... Manusia diwajibkan taat kepada ALLAH Azza Wa Jalla dan tidak mungkin ada keselamatan tanpa ketaatan, sedangkan ketaatan itu harus dengan ilmu. Ilmu diperoleh dengan belajar dan belajar diikat oleh ilmu. Tiada ilmu yang benar kecuali dari orang yang memperoleh ilmu dari Tuhannya, sedangkan pengetahuan orang alim itu diperoleh melalui akal(nya).:: Wahai orang yang rendah hati... Sesungguhnya orang yang berakal itu rela meninggalkan kesenangan dunia untuk memperoleh hikmah, tetapi orang yang dungu tidak akan rela meninggalkan kesenangan dunia untuk mencari hikmah.:: Wahai orang yang rendah hati... Janganlah hendaknya seseorang duduk di barisan paling depan suatu majlis kecuali ia memiliki 3 hal:Menjawab bila ditanya, angkat bicara bila orang lain tidak sanggup melakukannya dan menyampaikan saran-saran yang baik untuk hadirin. Bila seseorang tidak memiliki salah satu di antara ketiga hal itu tetapi ia ikut dalam suatu majlis, maka ia orang yang bodoh.Kalau kalian menginginkan sesuatu keperluan, maka carilah ia pada ahlinya. Yang dikatakan orang yang ahli- Yakni orang-orang yang kisah-kisahnya disebutkan ALLAH Azza Wa Jalla dalam kitab-NYA. Sebagaimana firman-NYA,'Sesungguhnya yang dapat mengambil pelajaran hanyalah Ulul Albab (orang-orang yang berakal).' Makanya... Duduk bersama orang-orang yang sholeh itu akan membawa kepada kesholehan, bergaul dengan para ulama' akan menambah kecerdasan akal, taat kepada penguasa yang adil akan dapat meningkatkan kekuatan, mengembangkan harta dapat menyempurnakan harga diri, menerima nasihat seseorang dapat merealisasikan kenikmatan dan menahan diri dari menyakiti orang lain menunjukkan kesempurnaan akal. Pada semua itu terdapat ketenteraman jiwa, baik kini mahupun nanti.:: Wahai orang yang rendah hati... Orang yang berakal tidak akan mengajak berbicara orang yang dikhuatirkan kebohongannya, tidak meminta kepada orang yang tidak memberinya, tidak menuntut sesuatu yang diluar kemampuannya, tidak mengharap sesuatu yang jauh dari jangkauannya dan tidak mendahului(mengatakan) sesuatu yang ia khuatir tidak sanggup melakukannya. Hendaknya kamu sekelian takut kepada ALLAH Azza Wa Jalla, baik ketika sendirian mahupun di tempat ramai, bersikap adil ketika senang dan marah, sederhana ketika kaya mahupun miskin, menghubungkan tali persaudaraan kepada orang yang memutuskannya, memaafkan orang yang berlaku zalim kepadamu dan menyayangi orang yang membencimu. Jadikan berfikirmu sebagai pelajaran, diammu sebagai kegiatan berfikir, ucapanmu sebagai zikir dan kedermawanan sebagai watakmu. Sebab, orang yang bakhil tidak akan masuk syurga dan orang yang dermawan tidak akan masuk neraka.:: Wahai orang yang rendah hati... Hal yang dapat mendekatkan seseorang kepada Tuhannya sesudah makrifat adalah sholat, berbakti kepada orangtua serta meninggalkan dengki, bangga diri dan sombong.:: Wahai orang yang rendah hati... al-Masih berkata kepada sahabat-sahabatnya,"Dalam hubungannya dengan hikmah, manusia ini terbahagi 2: Pertama adalah orang yang yakin akan kebenaran ucapannya. Lalu, dibuktikan dengan perbuatan dan yang kedua adalah orang yang yakin akan kebenaran ucapannya tetapi disia-siakannya dengan amal buruknya. Kedua-duanya berbeda satu sama lain. Kerana itu, berbahagialah ulama' yang membuktikan ucapannya dengan perbuatan dan celakalah ulama' yang hanya mengatakan sesuatu tanpa melakukannya. Jadikanlah kalbumu sebagai rumah untuk bertakwa dan jadikan ia penangkal syahwat. Orang yang paling mengeluh di antaramu ketika menghadapi kesulitan adalah orang yang paling cinta terhadap dunia dan yang paling sabar adalah orang yang zuhud terhadapnya. Janganlah hendaknya engkau berhenti membersihkan kulit tubuh dan kalbumu dari noda dan dosa.Janganlah kalian seperti penggali emas yang mengeluarkan bijih-bijih berharga tetapi hanya bisa memegang cangkulnya. Kalian mengeluarkan kata-kata hikmah dari mulut kalian tetapi keberingasan masih menguasai kalbu kalian. Wahai budak-budak dunia... Perumpamaan kalian adalah pelita yang menerangi orang-orang sekitar kalian tetapi membakar diri kalian sendiri. Wahai Bani Israel... Pergaulilah ulama' kendati punggungmu terasa penat kerana sesungguhnya, ALLAH Azza Wa Jalla menghidupkan kalbu yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan bumi mati dengan siraman hujan.:: Wahai orang yang rendah hati... Seburuk-buruk hamba ALLAH adalah orang yang bermuka dua dan bercabang lidah: Memuji-muji saudaranya bila di depannya tetapi melipat bila membelakanginya, dengki bila diberi, menipu bila diuji. Sesungguhnya, amal yang paling cepat memperoleh balasan adalah kebajikan dan yang paling cepat mendapat seksa adalah pembangkangan dan bahawasanya seburuk-buruk hamba ALLAH adalah orang yang tidak disukai orang lain kerana kejahatannya dan bukankah yang acapkali menjerumuskan seseorang ke dalam neraka tidak lain adalah akibat ucapannya? Dan sesungguhnya sebaik-baik Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak perlu.:: Wahai orang yang rendah hati... Jauhilah takbur. Sebab, tidak akan dapat masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji sawi. Takbur adalah pakaian ALLAH dan barangsiapa yang menanggalkan pakaian ALLAH (untuk ia kenakan pada dirinya), maka ALLAH Azza Wa Jalla akan membenamkannya dalam neraka dengan kepala di bawah dan barangsiapa yang bersikap tawadhu' kepada-NYA, nescaya ALLAH Azza Wa Jalla mengangkat darjatnya.:: Wahai orang yang rendah hati... Tidaklah termasuk golongan kami, orang yang tidak mahu meneliti dirinya setiap hari. [Yang termasuk golongan kami] adalah orang yang bila berbuat baik, ia semakin memperbanyak kebaikannya dan bila melakukan keburukan, segera memohon ampunan kepada ALLAH Azza Wa Jalla dan bertaubat kepada-NYA. Berpegang teguhlah engkau pada (tali) Tuhanmu, bertawakkallah kepada-NYA dan kalahkan nafsumu agar engkau bisa mencegah tarikannya

No comments: