Friday, April 20, 2007

Jangan berpaling dari Allah SWT yang Maha Agung


Wahai orang yang bijaksana... [Politik] itu hendaknya engkau memelihara hak-hak ALLAH Azza Wa Jalla, hak-hak makhluk yang hidup dan hak-hak orang yang sudah mati. Yang dimaksud dengan hak-hak ALLAH Azza Wa Jalla ialah melaksanakan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA; Sedangkan hak-hak orang yang hidup ialah menjalankan kewajibanmu terhadap saudara-saudaramu, tidak lambat-lambat dalam [mengabdi] kepada umatmu, ikhlas menaati [Ulil Amri] sebagaimana keikhlasan mereka dalam mengabdi kepada umatnya dan berani mengangkat muka ketika mereka menyimpang dari jalan yang benar; Adapun yang dimaksudkan dengan hak-hak orang yang sudah mati ialah mengingat kebaikannya dan melupakan keburukannya; Sebab, mereka itu mempunyai TUHAN yang akan menghisabnya. ::
:: Ayyuhan Nas... Janganlah hendaknya anda sekelian menjauhi jalan menuju hidayah lantaran sedikitnya orang yang melaluinya; Sebab orang-orang itu, betul-betul berkumpul disuatu jamuan yang sekejap sahaja kenyangnya namun laparnya akan berkepanjangan.:: Ayyuhan Nas... Sesungguhnya orang banyak dapat bersepakat dalam sesuatu yang diredhai dan dibenci ALLAH Azza Wa Jalla dan sesungguhnya, unta Tsamud disembelih oleh satu orang sahaja; Tetapi, ALLAH Azza Wa Jalla meratakan azab-NYA kepada mereka semua lantaran mereka tidak mahu tahu tentang apa yang diredhai-NYA; ALLAH Azza Wa Jalla berfirman:'... kemudian mereka menyembelihnya, maka jadilah mereka orang-orang yang menyesal; Maka dengan hanya suara sambaran petir yang panasnya mampu mencairkan besi, luluh-lantaklah bumi yang mereka pijak.':: Ayyuhan Nas... Barangsiapa yang menempuh jalan yang terang, nescaya ia akan sampai ke mata air dan barangsiapa yang menyimpang darinya, nescaya ia akan sampai ke jurang.:: Ayyuhan Nas... Dunia adalah tempat tinggal sementara, sedangkan akhirat adalah kampung yang sebenar-benarnya; Maka, jadikanlah tempat tinggalmu yang tetap sebagai tujuan perjalananmu dan janganlah kalian bukakan tabirmu di depan orang yang mengetahui rahsiamu; Keluarkanlah kalbumu dari dunia ini sebelum jasadmu dikeluarkan darinya; Di situlah kalian memperoleh pengalaman, tetapi untuk tempat tinggal yang lainlah kalian ciptakan; Ketika seseorang meninggal dunia, orang-orang pasti akan bertanya,"Apa yang ia tinggalkan?" Tetapi, malaikat akan bertanya,"Apa yang ia bawa?" Kepada ALLAH Azza Wa Jalla, kalian kembali; Bawalah sebahagian sahaja sehingga kalian akan mempunyai [piutang] dan jangan tinggalkan semuanya sehingga kalian harus membayar [hutang].:: Wahai hamba-hamba ALLAH... Agar kalian bertakwa kepada-NYA; Takwa itu merupakan bekal dan dengannya kalian menuju tempat kembali; [Yakni], bekal yang sangat mencukupi dan tempat kembali yang memberi keselamatan; Keduanya menyeru kalian dengan seruannya yang sangat jelas dan mengajak untuk memikirkannya dengan sebaik-baiknya; Kerana itu, dengarkanlah seruannya dan berbahagialah orang-orang yang mahu memikirkannya.:: Wahai hamba-hamba ALLAH... Sesungguhnya takwa kepada ALLAH Azza Wa Jalla itu pasti melindungi wali-wali ALLAH dari hal-hal yang diharamkan-NYA dan memberikan rasa takut kepada mereka terhadap seksa-seksa-NYA; Sehingga mereka mengisi malam-malam mereka dengan bangun [untuk sholat] dan siang hari mereka yang panas terisi dengan kehausan lantaran berpuasa; Kerana itu, jadikanlah istirehatmu sesudah lelahmu dan puas minum sesudah dahaga; Kalian semakin dekat kepada ajal kerana itu bersegeralah dalam beramal, dustakan angan-angan dan perhatikanlah ajal...
:: ALLAH Azza Wa Jalla memilih dari anak-cucu Adam (nabi-nabi) yang melalui wahyu-NYA mengikat janji dengan mereka agar [menyampaikan risalah yang diamanatkan-NYA] kepada mereka; Pada saat sebahagian besar makhluk-NYA mengganti janji-NYA kepada mereka; Sehingga mereka menutup mata terhadap hak-hak-NYA, lalu menjadikan sekutu-sekutu bagi-NYA seraya mengagungkan syaitan-syaitan dengan meninggalkan [ma'rifat] terhadap-NYA dan tidak mahu menyembah kepada-NYA; Kerana itu, ALLAH Azza Wa Jalla mengutus rasul-rasul-NYA kepada mereka dan mengirimkan secara berturut-turut nabi-nabi-NYA agar mereka dapat menunaikan [janji fitrah] mereka dan mengingatkan mereka akan nikmat-NYA yang selama ini mereka lupakan, juga agar para Rasul itu menyampaikan [hujjah] dengan penyampaian seruan mereka dan membangkitkan hal-hal yang terkubur dalam akal mereka serta menyampaikan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan-NYA; Yakni... Atap langit yang terjunjung tinggi di atas kepala mereka, hamparan bumi yang terletak di bawah kaki mereka, makanan-makanan yang dengan itu mereka dapat hidup, ajal kematian mereka, terjadinya proses penuaan mereka dan peristiwa-peristiwa yang selalu menyertai mereka. ALLAH Azza Wa Jalla tidak pernah membiarkan makhluk-makhluk-NYA tanpa adanya seorang Nabi yang diutus ataupun kitab yang diturunkan atau argumen yang tidak terbantah ataupun jalan lurus yang dapat ditempuh; Mereka itu adalah para Rasul yang tidak terbilang banyaknya seperti tidak terbilangnya orang-orang yang mendustakannya; Yang datang lebih dulu, selalu disebutkan namanya oleh yang datang sesudahnya atau yang bakal datang terlebih dahulu diberitakan oleh Rasul yang diutus sebelumnya; Dalam keadaan seperti itulah kurun berjalan secara bersambung dan waktu pun berlalu; Sementara itu bapak pun disusul oleh anak-anaknya.:: Diutusnya Muhammad saw adalah untuk mengakhiri bilangan mereka dan menyempurnakan kenabian dan perjanjian yang dibawanya berlanjut dari nabi-nabi; Beliau adalah Rasul yang termasyhur sifat-sifatnya, mulia kelahirannya; Pada saat itu penduduk dunia terpecah dalam berbagai aliran agama, terseret oleh arus perpecahan dan jalan yang simpang-siur antara [antropomorfisme] dengan pengingkaran terhadap ALLAH Azza Wa Jalla ataupun anggapan yang menyatakan bahawa DIA memerlukan sekutu; Kemudian, Muhammad saw membebaskan mereka dari kesesatan dan menyelamatkan mereka dari kebodohan.:: ALLAH Azza Wa Jalla mengutus para rasul-NYA dengan membawa wahyu yang khusus untuk mereka dan menjadikan mereka sebagai argumen terhadap makhluk-NYA agar supaya [hujjah] tersebut tidak terputus dari mereka dan mereka dibiarkan tanpa peringatan; Maka, para Rasul itu menyeru mereka dengan ucapan yang boleh dipercaya untuk menuju kepada kebenaran.:: ALLAH Azza Wa Jalla mengutus Muhammad saw dengan membawa kebenaran, guna mengeluarkan hamba-hamba-NYA dari perhambaan terhadap berhala menuju menyembah hanya kepada-NYA dan dari menaati syaitan untuk semata-mata taat kepada-NYA melalui [al-Qur'an] yang telah dijelaskan dan diterangkannya agar dengan itu hamba-hamba-NYA tersebut mengetahui TUHAN mereka yang selama ini tidak mereka ketahui serta mengakui-NYA sesudah mereka mengingkari-NYA; Dalam Kitab-NYA... ALLAH Azza Wa Jalla menunjukkan ayat-ayat-NYA tanpa mereka dapat melihat-NYA dengan mata kepala mereka dan membuat mereka merasa takut akan seksa-NYA sehingga diseksalah orang-orang yang berhak atas seksa-NYA adan tertimpa bencanalah orang-orang yang sepatutnya menerima bencana.
Apa yang ada pada kebanyakan orang... Ada yang benar(hak) dan ada yang batil; Ada yang sungguh-sungguh dan ada yang dusta; Ada yang [nasikh] dan ada yang [mansukh]; Ada yang umum dan ada yang khusus; Ada yang [muhkam] dan ada yang [mutasyabih]; Ada yang hafalan dan ada yang khayalan...:: Wahai orang yang memelihara... Ketahuilah! Hanya ada 4 macam orang yang menyampaikan [Hadis] kepada anda, tiada macam yang kelimanya:[yang pertama] ialah orang munafik; Ia menampakkan diri sama dengan orang beriman dan memperlihatkan diri sebagai muslim; Orang seperti itu, tidak takut berbuat dosa dan dengan sengaja berbicara dusta mengenai Rasulullah saw; Sekiranya kaum muslimin tahu bahawa ia seorang munafik dan pendusta, mereka tentu tidak sudi menerimanya dan tidak akan mempercayai kata-katanya; Ia mengatakan mengalami hidupnya Rasulullah saw, melihat beliau, mendengar dari beliau dan menukil apa yang dikatakan beliau; Kerana itu, banyak orang yang mahu menerima dan mempercayai kata-katanya; Sebenarnya, ALLAH Azza Wa Jalla telah menerangkan kepada anda mengenai orang-orang munafik dan telah pula menjelaskan sifat-sifat mereka; Akan tetapi masih banyak orang yang walaupun sudah menerima penjelasan, namun masih mendekati pemimpin-pemimpin yang sesat dan mendekati orang-orang yang mengajak mereka masuk neraka dengan jalan bermacam kepalsuan dan kebohongan; Kerana mereka percaya, maka pemimpin-pemimpin seperti itu mereka beri kedudukan sebagai para penguasa atas rakyat; Akhirnya para penguasa seperti itu makan harta kekayaan yang berada di bawah kekuasaannya; Pada umumnya orang suka mendekati raja-raja menyukai keduniaan kecuali mereka yang mendapat perlindungan ALLAH Azza Wa Jalla.[yang kedua] ialah orang yang mendengar sesuatu dari Rasulullah saw, tetapi ia tidak ingat seperti apa yang telah didengarnya; Lalu membayang-bayangkan menurut ingatannya sendiri; Ia tidak sengaja berdusta dan menyampaikan kepada orang apa yang diingatnya dan ia sendiri melaksanakannya; Kepada orang lain ia mengatakan,"Aku mendengar dari Rasulullah saw." Seumpama kaum muslimin tahu bahawa apa yang dikatakan orang itu hanya duga-dugaan belaka, tentu mereka tidak mahu menerimanya; Kalau itu sedar bahawa ia hanya menduga-duga sahaja, tentu ia sendiri menolaknya(tidak mahu melaksanakannya).[yang ketiga] ialah orang yang mendengar Rasulullah saw memerintahkan sesuatu tetapi kemudian beliau melarangnya(kerana sebab-sebab tertentu), sedang orang itu mengetahui adanya larangan tersebut ataupun(sebaliknya) ia mendengar Rasulullah saw melarang sesuatu tetapi kemudian memerintahkannya(kerana sebab-sebab tertentu), sedang orang itu tidak mengetahui adanya perintah tersebut; Orang demikian itu hanya ingat akan soal-soal yang dinasakh(mansukh) dan tidak mengetahui soal-soal yang menasakh(nasikh); Kalau ia tahu bahawa yang dilakukannya itu mansukh, tentu ia tidak melaksanakannya; Demikian juga kaum muslimin, kalau mereka tahu bahawa apa yang didengar dari orang itu mansukh mereka tentu menolaknya.[yang keempat] ialah orang tidak berdusta mengenai ALLAH Azza Wa Jalla dan rasul-NYA. Ia benci kepada perbuatan dusta kerana ia takut kepada ALLAH Azza Wa Jalla dan menjunjung tinggi kemuliaan Rasulullah saw. Ia ingat sepenuhnya apa yang didengar dari Rasulullah saw dan menyampaikannya kepada orang lain tanpa ditambah dan dikurangi. Ia ingat benar akan hal-hal yang menasakh(nasikh) dan mengamalkannya. Ia pun ingat benar akan hal-hal yang dinasakh(mansukh) dan menghindari pengamalannya. Ia mengetahui hukum-hukum yang bersifat khusus dan yang bersifat umum, yang muhkam(jelas dan terang) dan yang mutasyabih(samar-samar). Dengan pengetahuannya itu ia menempatkan segala sesuatu tepat pada tempatnya.:: Apa yang dikatakan Rasulullah saw... Ada yang bersifat khusus dan ada pula yang bersifat umum. Di antara orang-orang yang mendengarnya ada yang tidak memahami apa yang dimaksud oleh ALLAH Azza Wa Jalla dan apa yang dimaksud oleh rasul-NYA. Ia kemudian menyampaikan kepada orang lain tanpa memahami apa sebenarnya makna yang dimaksud oleh ucapan Rasulullah saw dan tidak mengerti tujuan apa yang beliau maksud dengan ucapannya itu. [Tidak semua sahabat] mahu bertanya ataupun minta pengertian kepada beliau. Mereka lebih suka mengharapkan kedatangan seorang Arab badwi yang biasanya banyak bertanya kepada beliau. Dalam kesempatan itu mereka turut mendengarkan jawaban Rasulullah saw.
:: Wahai orang yang mengetahui... Bahawa kebaikan seseorang tidak terletak pada asal keturunan dan harta kekayaannya yang banyak, melainkan terletak pada ilmu dan pengetahuannya. [Bila ALLAH Azza Wa Jalla hendak menistakan hamba-NYA, DIA menjauhkannya dari ilmu dan pengetahuan.:: Wahai orang yang mengetahui... Tiada kemuliaan setara dengan ilmu dan tiada kemalaratan yang lebih berat dari kebodohan; Tiada harta simpanan yang lebih bermanfaat daripada ilmu; Ilmu menjaga keselamatan hidupmu, tanpa ilmu engkau hanya menjadi penjaga hartamu! Oleh sebab itu mengejar ilmu lebih wajib bagimu daripada mengejar harta.:: Wahai orang yang mengetahui... Orang yang paling rendah nilainya ialah yang paling sedikit ilmu dan pengetahuannya; Orang yang berilmu akan tetap hidup kendati ia telah mati dan orang bodoh itu sesungguhnya telah mati kendati ia masih hidup; Orang yang hidup hanya mengejar kekayaan sesungguhnya ia telah mati, sedang orang yang memperkaya diri dengan ilmu dan pengetahuan, ia tetap hidup sepanjang zaman.Orang yang beramal tanpa ilmu sama dengan orang yang berpergian tidak lewat jalan yang semestinya; Makin lama ia berjalan, makin jauh dari tujuan; Lain halnya dengan orang berilmu, bila ia beramal ibarat orang yang berpergian menempuh jalan yang semestinya; Ia tahu dan sedar, apakah ia mengarah kepada tujuan ataukah mundur ataupun menyimpang?! Janganlah sekali-kali merasa malu menjawab "Tidak Tahu" jika engkau ditanya mengenai sesuatu yang engkau tidak tahu; Jangan pula engkau malu belajar kepada orang lain mengenai sesuatu yang tidak kau ketahui.:: Wahai orang yang mengetahui... Hulurkan tangan anda dan maafkanlah kesalahan mereka sebagaimana anda sendiri menginginkan ampunan ALLAH Azza Wa Jalla; Jangan anda menyesali permaafan yang telah anda berikan dan jangan pula anda merasa senang menghukum orang; Ketahuilah bahawa seorang pejuang yang gugur di jalan ALLAH Azza Wa Jalla, pahalanya tidak lebih besar daripada orang yang sanggup membalas tetapi ia lebih suka memberi maaf.Janganlah perkataanmu lebih banyak daripada perbuatanmu. [Yakni: Apa yang engkau katakan tidak boleh lebih dari apa yang engkau lakukan].
:: Janganlah ada seorang di antara kalian yang mengharap selain keredhaan ALLAH Azza Wa Jalla dan janganlah takut selain perbuatan dosa.Barangsiapa baik batinnya, ALLAH Azza Wa Jalla pasti menjadikan baik lahirnya; Sabar adalah keberanian; Hindarilah soal-soal yang dapat mendatangkan kesedihan dengan kekuatan tekad bersabar dan dengan berkeyakinan yang baik.:: Wahai orang yang terpelajar... Ketahuilah bahawa kekurangan di dunia dan kelebihan di akhirat sungguh lebih baik daripada kekurangan di akhirat dan kelebihan di dunia; Betapa banyak orang yang hidup kekurangan justeru ia beruntung dan betapa pula banyak orang yang hidup berkelebihan justeru ia menderita rugi; Yang diperintahkan ALLAH Azza Wa Jalla kepada kalian jauh lebih banyak daripada yang dilarang, kerana itu tinggalkanlah yang sedikit demi kepentingan yang banyak, tinggalkanlah yang diharamkan untuk memperoleh yang dihalalkan dan tinggalkanlah yang sempit untuk dapat meraih yang luas. ALLAH Azza Wa Jalla menjamin rezeki bagi kalian dan memerintahkan kalian bekerja, kerana itu menuntut sesuatu yang telah dijamin tidak lebih baik daripada mengerjakan sesuatu yang diwajibkan atas kalian; Rezeki yang luput hari ini masih dapat diharapkan kedatangannya hari esok, tetapi umur yang terbuang sia-sia kelmarin tidak dapat diharapkan kembalinya hari ini; Harapan hanya mengenai yang bakal datang, sedang bagi yang telah lewat tiada lain kecuali penyesalan; Kerana itu hendaklah kalian benar-benar bertakwa kepada ALLAH Azza Wa Jalla dan janganlah sekali-kali kalian mati kecuali dalam keadaan berserah diri kepada-NYA (sebagai muslim).:: Wahai orang yang terpelajar... Hendaklah kalian selalu bertakwa kepada ALLAH Azza Wa Jalla dengan ketakwaannya seorang yang berakal dan yang hatinya senantiasa sibuk berfikir; Bertakwalah seperti ketakwaan orang yang bila mendengar kebenaran, ia menundukkan kepala; Bila berbuat kesalahan, ia mengaku; Bila merasa takut kerana belum berbuat kebajikan, ia segera berbuat; Dan bila telah sedar, ia bertaubat lalu mengikuti tauladan yang baik.:: Wahai orang yang terpelajar... Ke[zuhud]an membuat orang tidak bercita-cita [muluk], membuat orang bersyukur bila memperoleh nikmat dan membuat orang bersih dari hal-hal yang haram. Hari ini (yakni dalam kehidupan dunia ini) yang ada hanyalah amal, tiada perhitungan; Dan hari esok (yakni di akhirat kelak) yang ada hanyalah perhitungan, tiada amal. Alangkah bahagianya orang-orang yang hidup zuhud di dunia dengan harapan memperoleh kebajikan di akhirat; Mereka itu ialah orang-orang yang menjadikan bumi ini sebagai hamparan, menjadikan tanahnya sebagai alas tidur, menjadikan airnya sebagai minuman terbaik, menjadikan al-Qur'an sebagai syi'ar, menjadikan doa sebagai selimut dan hidup zuhud seperti yang dilakukan Nabi Isa a.s.Dapat terjadi seorang berilmu mati terbunuh oleh kebodohannya kerana ilmunya tidak bermanfaat bagi dirinya (tidak diamalkan); Orang yang terlampau mencintai keduniaan dan memuja-mujanya sama dengan orang yang sangat membenci akhirat dan menentangnya; Antara dua hal itu ibarat jarak antara timur dan barat, makin dekat kepada yang satu bererti makin jauh dari yang lain; Keduanya sama bahayanya! Ketakwaan kepada ALLAH Azza Wa Jalla adalah kunci kebenaran dan simpanan bekal untuk dibawa mati

No comments: