Bumi dihamparkan oleh Allah swt, agar nyaman bertempat tinggal di sana. Allah memberi amanat dan memerintahkan manusia hidup di muka bumi dengan aman,mampu menjaga diri dari bahaya-bahaya yang ada. Bahaya-bahaya itu adalah yang ditimbulkan oleh bumi dan apa yang ada diatasnya. Karena itu hendaknya manusia menyadari bahwa umur mereka membuatnya mencapai hidup seperti laju kapal dan penumpangnya.
Bumi ibarat kapal dan mahluk adalah penumpangnya,laksana pelancong. Kehidupan pertama bagi manusia di muka bumi ialah diawali semenjak ia berada dalam ayunan orang tua dan berakhir di liang lahat. Dan ketahuilah bahwa tanah air tempat berpijak ini laksana surga dan neraka. Usia adalah jarak perjalanan yang harus di tempuh. Sedangkan tahun adalah pal-pal atau batas-batas tahapan. Sedangkan bulan-bulan di dunia ini merupakan fasakh-fasakh dalam perjalanan. Adapaun hari adalah mil. Dan nafasmu adalah ibarat langkah-langkahmu.
Adapun ketaatan kepada Allah ibarat barang dagangan yang kau bawa dalam perjalanan menempuh langkah-langkah,fasakh-fasakh, pal-pal dan jarak tertentu. Adapun waktu adalah modal, sedangkan syahwat dan keinginan-keinginan itu ibarat perampok yang menghadangmu ditengah perjalanan. Keuntungannya adalah keberuntungan ketika engkau bisa berjumpa Allah di negeri kesejahteraan bersama Raja Yang Maha Besar. Itu merupakan kenikmatan yang tidak berakhir. Lalu kerugiannya adalah jauh dari Allah. Ingatlah, bahwa orang yang lengah walaupun senafas saja dari umurnya, maka ia akan mengalami penyesalan yang tidak berakhir, kerugian yang tidak terhitung.
Hidup di dunia ibarat menapaki jarak untuk mencapai tujuan akhir. Di tengah perjalanan hidup ini banyak kesibukan-kesibukan sehingga cenderung melupakan manusia dalam mengingat Allah. Ibarat pergi lupa tujuan. Di tengah perjalanan hidup banyak godaan-godaan dapat membelokkanmu dari arah yang benar menuju arah menyimpang dan akhirnya menjadi tersesat.
Oleh sebab itu hendaknya siang dan malam engkau isi dengan banyak mengingat nama Allah, banyak beribadah dan beramal taat. Lakukanlah dengan istiqamah.
Allah berfirman:
Sesungguhnya pada siang hari engkau mempunyai banvak urusan. Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepadaNya dengan penuh ketekunan. QS. Al Muzamil 7-8.
Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang. Dan sebagian dari malam, maka sujudlah kepadaNya-dan bertasbihlah kepadaNya pada bagian yang panjang di malam hari. QS. Al Insan 25-26.
Seyogyanya manusia memperhitungkan waktu yang dimilikinya. Siang dan malam dianjurkan untuk berdzikir dan diisi dengan amal taat. Yang demikian itu akan dapat menyelamatkan dan menghindarkan diri dari kesengsaraan. Rasulullah saw. adalah tauladan yang baik .Meskipun Allah telah menjamin dirinya dan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang, namun Rasulullah Muhammad saw. tetap melakukan amal taat dan bertaubat.
Jika dipikir, maka seharusnya engkau lebih rajin untuk menekuni amal taat karena mempunyai masalah yang sangat membahayakan dibandingkan Rasulullah saw. Karena itu janganlah sibuk dan menenggelamkan diri dalam urusan duniawi saja. Bolehlah engkau melakukan kegiatan mencari nafkah namun hendaknya sekedar cukup memenuhi kebutuhan. Utamakanlah mencari pahala dan bekal untuk kehidupan akhirat daripada engkau tenggelam dalam urusan duniawi sehingga melupakan ketaatan kepada Allah.
Nabi saw. bersabda, "Hendaknya seseorang mengerjakan shalat malam meskipun hanya seperti orang memerah susu kambing lamanya (meskipun hanya sebentar)."
Orang-orang yang mengharapkan pahala dan keselamatan akhirat, maka tidaklah pantas kiranya mempersiapkan alas tidur yang empuk dan menuruti nafsu untuk tidur nyenyak. Namun haruslah menyibukkan diri bangun malam, shalat dan berdzikir sampai ia tertidur dengan sendirinya.
Nabi saw. bersabda, "Ketika kalian tidur setan mengikat dengan tiga ikatan kepadamu. Dada masing-masing ikatan, setan memukul seraya berkata, `Malam masih panjang, tidurlah.' Jika seseorang itu bangun dan menyebut nama Allah, lepaslah satu ikatan. Jika ia berwudlu lepaslah satu ikatan lagi, jika shalat terlepaslah ikatan ketiga. Seseorang tersebut menjadi giat dan baik jiwanya. Kalau tidak, maka ia pun berjiwa buruk dan malas. "
Dalam sebuah hadis diterangkan bahwa pernah seorang sahabat menceritakan tentang seseorang yang tidur sepanjang malam sampai pagi. Rasulullah saw lalu berkomentar, "Telinga orang itu telah dikencingi oleh setan. "
Rasulullah saw bersabda, "Dua rakaat yang dikerjakan oleh seseorang di tengah malam lebih baik baginya daripada dunia seisinya. Kalau saja aku tidak takut memberatkan umatku, maka aku akan wajibkan shalat malam kepada mereka. "
Bumi ibarat kapal dan mahluk adalah penumpangnya,laksana pelancong. Kehidupan pertama bagi manusia di muka bumi ialah diawali semenjak ia berada dalam ayunan orang tua dan berakhir di liang lahat. Dan ketahuilah bahwa tanah air tempat berpijak ini laksana surga dan neraka. Usia adalah jarak perjalanan yang harus di tempuh. Sedangkan tahun adalah pal-pal atau batas-batas tahapan. Sedangkan bulan-bulan di dunia ini merupakan fasakh-fasakh dalam perjalanan. Adapaun hari adalah mil. Dan nafasmu adalah ibarat langkah-langkahmu.
Adapun ketaatan kepada Allah ibarat barang dagangan yang kau bawa dalam perjalanan menempuh langkah-langkah,fasakh-fasakh, pal-pal dan jarak tertentu. Adapun waktu adalah modal, sedangkan syahwat dan keinginan-keinginan itu ibarat perampok yang menghadangmu ditengah perjalanan. Keuntungannya adalah keberuntungan ketika engkau bisa berjumpa Allah di negeri kesejahteraan bersama Raja Yang Maha Besar. Itu merupakan kenikmatan yang tidak berakhir. Lalu kerugiannya adalah jauh dari Allah. Ingatlah, bahwa orang yang lengah walaupun senafas saja dari umurnya, maka ia akan mengalami penyesalan yang tidak berakhir, kerugian yang tidak terhitung.
Hidup di dunia ibarat menapaki jarak untuk mencapai tujuan akhir. Di tengah perjalanan hidup ini banyak kesibukan-kesibukan sehingga cenderung melupakan manusia dalam mengingat Allah. Ibarat pergi lupa tujuan. Di tengah perjalanan hidup banyak godaan-godaan dapat membelokkanmu dari arah yang benar menuju arah menyimpang dan akhirnya menjadi tersesat.
Oleh sebab itu hendaknya siang dan malam engkau isi dengan banyak mengingat nama Allah, banyak beribadah dan beramal taat. Lakukanlah dengan istiqamah.
Allah berfirman:
Sesungguhnya pada siang hari engkau mempunyai banvak urusan. Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepadaNya dengan penuh ketekunan. QS. Al Muzamil 7-8.
Dan sebutlah nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang. Dan sebagian dari malam, maka sujudlah kepadaNya-dan bertasbihlah kepadaNya pada bagian yang panjang di malam hari. QS. Al Insan 25-26.
Seyogyanya manusia memperhitungkan waktu yang dimilikinya. Siang dan malam dianjurkan untuk berdzikir dan diisi dengan amal taat. Yang demikian itu akan dapat menyelamatkan dan menghindarkan diri dari kesengsaraan. Rasulullah saw. adalah tauladan yang baik .Meskipun Allah telah menjamin dirinya dan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu maupun yang akan datang, namun Rasulullah Muhammad saw. tetap melakukan amal taat dan bertaubat.
Jika dipikir, maka seharusnya engkau lebih rajin untuk menekuni amal taat karena mempunyai masalah yang sangat membahayakan dibandingkan Rasulullah saw. Karena itu janganlah sibuk dan menenggelamkan diri dalam urusan duniawi saja. Bolehlah engkau melakukan kegiatan mencari nafkah namun hendaknya sekedar cukup memenuhi kebutuhan. Utamakanlah mencari pahala dan bekal untuk kehidupan akhirat daripada engkau tenggelam dalam urusan duniawi sehingga melupakan ketaatan kepada Allah.
Nabi saw. bersabda, "Hendaknya seseorang mengerjakan shalat malam meskipun hanya seperti orang memerah susu kambing lamanya (meskipun hanya sebentar)."
Orang-orang yang mengharapkan pahala dan keselamatan akhirat, maka tidaklah pantas kiranya mempersiapkan alas tidur yang empuk dan menuruti nafsu untuk tidur nyenyak. Namun haruslah menyibukkan diri bangun malam, shalat dan berdzikir sampai ia tertidur dengan sendirinya.
Nabi saw. bersabda, "Ketika kalian tidur setan mengikat dengan tiga ikatan kepadamu. Dada masing-masing ikatan, setan memukul seraya berkata, `Malam masih panjang, tidurlah.' Jika seseorang itu bangun dan menyebut nama Allah, lepaslah satu ikatan. Jika ia berwudlu lepaslah satu ikatan lagi, jika shalat terlepaslah ikatan ketiga. Seseorang tersebut menjadi giat dan baik jiwanya. Kalau tidak, maka ia pun berjiwa buruk dan malas. "
Dalam sebuah hadis diterangkan bahwa pernah seorang sahabat menceritakan tentang seseorang yang tidur sepanjang malam sampai pagi. Rasulullah saw lalu berkomentar, "Telinga orang itu telah dikencingi oleh setan. "
Rasulullah saw bersabda, "Dua rakaat yang dikerjakan oleh seseorang di tengah malam lebih baik baginya daripada dunia seisinya. Kalau saja aku tidak takut memberatkan umatku, maka aku akan wajibkan shalat malam kepada mereka. "
Malam-malam Istimewa Untuk Beramal Taat
Ketahuilah bahwa ada malam-malam utama untuk Beramal taat, shalat Lail, berdzikir dan mengagungkan Allah. Yaitu sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan dan malam ketujuh belas dari Ramadhan.Malam pertama di bulan nisfunya, dan malam dua puluh tujuh yakni Mi’raj.
Rasulullah saw bersabda, "Orang yang mengerjakan amal taat di malam ini mendapat kebaikan-kebaikan seratus tahun. Maka yang shalat di malam itu sebanyak dua belas rakaat dengan membaca surah Al-A1 Fatihah dan surah Qaaf dalam setiap rakaat, membaca tasyahud dalam setiap 2 rakaat, dan memberi salam pada akhir shalat. Kemudian mengucapkan subhanallaah wal hamdulillaah wa laa ilaha illallaah wallahu akbar seratus kali dan memohon ampun seratus kali. mengucapkan shalawat atas Nabi saw seratus kali, dan mendoakan dirinya sekehendaknya berupa urusan dunia dan akhirat serta berpuasa di pagi harinya maka Allah Taala mengabulkan seluruh doanya, kecuali dalam maksiat.
Dan ketahuilah bahwa pada malam Nisfu Sya'ban shalat sama dua rakaat sama dengan seratus rakaat. Karena itu dianjurkan kepada setiap muslim untuk menunaikan shalat dua rakaat. Setiap rakaat membaca Al-Fatehah dan surat A1 Ikhlas sepuluh kali. Lalu dianjurkan pula secara khusus untuk menghidupkan dua malam Id. Rasulullah saw bersabda. siapa menghidupkan dua malam Id, tidaklah mati hatinya di saat banyak hati manusia telah mati. " .
Di samping itu ada pula malam utama yaitu malam terakhir di bulan Dzulhijah. Keutamaannya cukup besar. Demikianlah tentang dzikir dan wirid-wirid yang seharusnya dilaksanakan.
Rasulullah saw bersabda, "Orang yang mengerjakan amal taat di malam ini mendapat kebaikan-kebaikan seratus tahun. Maka yang shalat di malam itu sebanyak dua belas rakaat dengan membaca surah Al-A1 Fatihah dan surah Qaaf dalam setiap rakaat, membaca tasyahud dalam setiap 2 rakaat, dan memberi salam pada akhir shalat. Kemudian mengucapkan subhanallaah wal hamdulillaah wa laa ilaha illallaah wallahu akbar seratus kali dan memohon ampun seratus kali. mengucapkan shalawat atas Nabi saw seratus kali, dan mendoakan dirinya sekehendaknya berupa urusan dunia dan akhirat serta berpuasa di pagi harinya maka Allah Taala mengabulkan seluruh doanya, kecuali dalam maksiat.
Dan ketahuilah bahwa pada malam Nisfu Sya'ban shalat sama dua rakaat sama dengan seratus rakaat. Karena itu dianjurkan kepada setiap muslim untuk menunaikan shalat dua rakaat. Setiap rakaat membaca Al-Fatehah dan surat A1 Ikhlas sepuluh kali. Lalu dianjurkan pula secara khusus untuk menghidupkan dua malam Id. Rasulullah saw bersabda. siapa menghidupkan dua malam Id, tidaklah mati hatinya di saat banyak hati manusia telah mati. " .
Di samping itu ada pula malam utama yaitu malam terakhir di bulan Dzulhijah. Keutamaannya cukup besar. Demikianlah tentang dzikir dan wirid-wirid yang seharusnya dilaksanakan.
No comments:
Post a Comment