Thursday, August 21, 2008

MARHABAN YA RAMADHAN

Selamat datang, Ramadhan
Duhai kekasih yang datang setiap tahun
Kami menanti kedatanganmu
dengan cinta yang berlimpah
k arena cinta kepada Penciptamu
Selamat datang, Ramadhan
Engkau kembali lagi kepada kami
setelah satu tahun berlalu
Engkau datang kembali kepada kami
se telah kami mengisi hari-hari kami
dengan catatan kebaikan maupun keburukan
yang semuanya akan dibacakan nanti
di hadapan Allah SWT
di hari perhitungan


DOA SETELAH SHALAT WITIR

Adapun setelah melaksanakan shalat witir, doa yang dapat kita amalkan adalah sebagai berikut :

Allahumma inni a’udzu biridhaka min sakhathi-ka wa a’udzu bimu’afatika min uqubatik, wa a’udzubika minka la uhsi tsana’an ’alaika anta kama ats-naita ’ala nafsika (3X)

Ya lathifu, ya kafi, ya hafizh, ya syafi (2x).
Allahu ya lathifu, ya wafi, ya karimu antallahu la ilaha ilallah (10x).

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan-Mu, aku berlindung dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu, dan aku berlindung dengan rahmat-Mu dari azab-Mu. Aku tak sanggup menghitung pujian terhadap-Mu sebagaimana Engkau memuji diri-Mu.
Wahai Yang Mahalembut, wahai Yang Maha Men­cukupi, wahai Yang Maha Memelihara, wahai Yang M.aha Menyembuhkan.
Ya Allah, wahai Yang Mahalembut, wahai Yang Maha Memenuhi, wahai Yang Mahamulia, Engkaulah
tidak ada Tuhan selain Allah."


La ilaha illallahu Muhammadur-rasulullahi shalallahu ’alaihi wa sallam, `alaiha nahya wa `alahi­, namutu wa `alaiha nub`atsu insya'allahu ta`ala birahmatihi wa karamihi minal-aminin.

”Tidak ada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepadanya. Berlandaskan kalimat itu kami hidup , dan kami di bangkitkan insya Allah termasuk orang-orang yang berada dalam keadaan aman dengan rahmat-Nya dan kemurahan-Nya.

Allahumma inna nas'aluka imanan da’iman wa nas’aluka qalban khasyi’an wa nas’aluka ’ilman nafi’an wa nas’aluka yaqinan shodiqan wa nas'aluka amalan shalihan, wa nas'aluka dinan qayyiman wa nas’alukal-`afwa wal-`afiyah, wa nas'aluka tamamal ­'afiyah, wa nas’alukasy-syukra ’alal-’afiyah, wa nas’alukal-ghina ’an syirarin-nas.

Allahumma rabbana taqabbal minna shalatana wa shiyamana wa qiyamana wa takhasysyu`ana wa tadharru`ana wa ta`abbudana wa tammim taqshirana, ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya arhamar rahimin. Wa shallallahu ’ala khairi khalqihi sayyidina Muham­madin wa 'ala alihi wa sha_hbihi ajma in, wal-hamdu lillahi rabbil-alamin. Alfatihah.
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada­Mu iman yang tetap, hati yang khusyu', ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar, amal yang shalih, agama yang lurus, ampunan dan afiat, kesempurna­an afiat, syukur terhadap afiat, dan terhindar dari orang-orang yang jahat.

Ya Allah, Tuhan kami, terimalah shalat kami, puasa kami, ibadah malam kami, kekhusyu'an kami, ketun­dukan kami, ibadah kami, dan sempurnakanlah kekurangan kami, ya Allah, ya Allah, ya Allah, wahai yang Maha Pengasih di antara yang pengasih. Se­moga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk terbaik-Nya, junjungan kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya, dan segala puji milik Allah, Tuhan sekalian alam."

Doa Lailatul Qadar

Meskipun tidak ada keterangan tunggal dan pasti mengenai kapan terjadinya Lailatul Qadar, artinya pada tanggal berapa di antara malam-ma­lam Ramadhan is muncul, penjelasan-penjelasan dalamm hadits dan pendapat ulama memberikan ba­nyak informasi tentang saat-saat yang diduga kuat terjadinya Lailatul Qadar. Maka pada malam-ma­lam yang kita duga merupakan Lailatul Qadar, kita membaca doa- berikut:

Bismillahir-rahmanir-rahim. Allahumma innaka ’afuwwun tuhibbul-’afwa fa’fu ’anni. Afwaka ya ’afuw-wu fil-mahya wa fil-mamati ’afwaka, wa fil-quburi ’afwaka, wa ’indan-nusyuri ’afwaka, wa ’inda tatha-yurish-shuhufi ’afwaka, wa fil-qiyamati ’afwaka, wa fi munaqasyatil-hisabi ’afwaka, wa ’indal-mamarri ’alash-shirathi ’afwaka, wa ’indal-mizani ’afwaka, wa fi jami’il-ahwali ’afwaka, ya ’afuwwu, ’afwaka.

”Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau Menyukai ampunan, maka ampunilah aku. Aku memohon ampunan-Mu, wahai yang Maha Pengampun, dalam kehidupan, dalam kematian, aku juga memohon ampunan-Mu, dalam kubur aku juga memohon ampunan-Mu, ketika dibangkitkan aku juga memohon ampunan-Mu ,ketika di berikan lembaran amal aku juga memohon ampunan-Mu, ketika sidang perhitungan amal aku juga me­mohon ampunan-Mu, dalam semua keadaan aku juga memohon ampunan-Mu, wahai Yang Maha Pengampun, aku memohon ampunan-Mu:'
Doa Makan Sahur

Sebelum menikmati makan sahur, agar kita men­dapatkan keberkahannya, kita berdoa sebagaimana kita makan ydi waktu kapan saja , dengan membaca doa ini :

Bismillahir-rahmanir-rahim. Allahumma barik lana fima razaqtana wa qina adzaban-nar.

"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami pada apa yang Engkau rizkikan kepada kami, dan peliharalah kami dari siksa neraka:"

Doa setelah membaca Al-Quran

Allahummar-hamna bilqur'an, waj-‘alhu lana imamaw-wa nuraw-wa hudaw-wa rahmah. Allahumma dzakkirna minhu ma nasina wa ‘alimna minhu ma jahilna warzuqna tilawatahu ana’al-laili wa athrafan-nahar, waj-‘alhu lana hujjatan ya rabbal ‘alamin.
' Ya Alah, rahmatilah kami dengan AI-Quran, dan jadikanlah ia sebagai imam, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagi kami. Ya Allah, ingatkanlah kami segala yang terlupa darinya, ajarilah kami semua yang kami tidak tahu darinya, berilah kepada kami anugerah berupa dapat membacanya di waktu malam dan siang dan jadikanlah ia sebagai hujjah bagi kami, ya Allah Tuhan sekalian alam."

"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, yang telah memerintahkan kami untuk berterima kasih kepada kedua orang tua dan berbuat baik kepada mereka, mendorong kami untuk berbakti kepada mereka dan melakukan kebajikan kepada mereka, menyuruh kami untuk merendahkan diri kepada mereka dengan kasih sayang sebagai pengagungan dan penghormatan terhadap keduanya, dan memesankan kepada kami untuk menyayangi keduanya sebagaimana mereka telah menyayangi kami sewaktu kecil.

Ya Allah, rahmatilah kedua orangtua kami, ampunilah mereka, sayangilah mereka. Rahmatilah mereka dengan keridhaan yang dengannya Engkau memberikan keridhaan dan ampunan pada mereka, menempatkan mereka pada kemuliaan-Mu dan keamanan-Mu, dan limpahkanlah kepada mereka kebaikan-Mu.

Ya Allah, ampunilah mereka dengan ampunan yang menyeluruh yang Engkau hapuskan dengannya kesalahan-kesalahan mereka yang telah lalu dan perbuatan-perbuatan buruk mereka yang terus mereka yang terus di lakukan. Rahmatilah mereka dengan rahmat yang dengannya Engkau sinari tempat berbaring di kubur-kubur mereka, dan Engkau amankan mereka pada hari ketakutan ketika mereka di bangkitkan.

Ya Allah kasihanilah mereka atas kelemahan mereka sebagaimana mereka mengasihani kami atas kelemahan kami, tetaplah Engkau mengasihi mereka ketika mereka terputus dari-Mu sebagai­-mana nereka tetap mengasihi kami ketika kami dalam keadaan terputus dari mereka, dan lembutlah terhadap mereka sebagaimana mereka lembut kepada kami ketika kami masih kecil.

Ya Allah, peliharalah bagi mereka kecintaan itu yang Engkau tanamkan pada hati-hati mereka , kasih sayang yang Engkau penuhi dengannya dada-dada mereka, dan kelembutan yang Engkau sibukkan dengannya anggota tubuh mereka. Beri­ lah balasan kepada mereka atas perjuangan me­reka mengasuh kami. Janganlah Engkau sia-siakan kesungguhan mereka dalam merawat kami dan berilah ganjaran atas usaha yang mereka lakukan pada diri kami dan pemeliharaan yang mereka jalankan terhadap kami dengan ganjaran terbaik yang telah Engkau berikan kepada mereka yang berusaha dan melakukan perbaikan serta yang memelihara dan memberikan nasehat.

Ya Allah, berilah kebaikan kepada mereka berkali lipat dari kebaikan yang mereka berikan
kepada kami, dan pandanglah mereka dengan pandangan kasih sayang sebagaimana mere~ memandang kami.

Ya Allah, berilah kepada mereka balasan yang baik atas apa yang telah mereka sia-siakan dalam hal kewajiban terhadap-Mu karena kesibukan mereka dalam mendidik kami, ampunilah mereka atas kekurangan mereka dalam mengabdi kepada­Mu karena mereka mendahulukan kami dalam me­layani kami, ampunilah mereka atas perbuatan­perbuatan syubhat yang mereka lakukan disebab­kan mereka melakukan usaha untuk kami, jangan­lah Engkau balas mereka atas dorongan nafsu mereka karena hati mereka dikuasai perasaan cinta kepada kami, janganlah Engkau tanggung­kan pada mereka ketidakadilan-ketidakadilan yang mereka lakukan, dan berilah kelembutan kepada mereka dengan kelembutan yang lebih dari ke­lembutan mereka terhadap kami ketika mereka masih hidup.

Ya Allah, apa yang Engkau berikan petunjuk kepada kami berupa ketaatan, apa yang Engkau mudahkan bagi kami berupa kebaikan, dan apa yang Engkau berikan taufik kepada kami berupa pendekatan diri kepada-Mu, kami mohon kepada Engkau agar Engkau memberikan bagian pula dari hal-hal itu kepada mereka. Sedangkan keburukan­ keburukan yang kami lakukan dan kesalahan-ke­salahan yang kami perbuat, janganlah Engkau ikutkan mereka dengan kami dan janganlah Engkau jadikan dosa atas mereka karena dosa ­dosa kami.

Ya Allah , sebagaimana Engkau telah meng­gembirakan mereka dengan kami dalam kehidupan ­
bahagiakanlah pula mereka dengan kami setelah mati.

Ya Allah , janganlah Engkau sampaikan kepada mereka berita-berita tentang kami yang mengecewakan mereka, janganlah Engkau tanggungkan atas mereka dosa-dosa kami yang memberatkan mereka dan janganlah Engkau hinakan mereka dengan kami di hadapan tentara kematian dengan hal hal yang membawa aib yang kami lakukan dan kemunkaran-kemunkaran yang kami kerjakan. Ba­hagiakanlah mereka dengan amal-amal kami di tempat bertemunya para arwah ketika orang-orang baik berbahagia dengan anak-anak mereka yang baik, dan janganlah Engkau tempatkan mereka dengan sebab kami di tempat terbukanya aib karena perbuatan buruk yang kami lakukan.

Ya Allah, sucikanlah bacaan AI-Quran yang kami baca, terimalah shalat yang kami tunaikan, ridhailah perbuatan baik yang kami kerjakan, dan tumbuhkanlah harta yang kami sedekahkan.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu agar Engkau menjadikan bagian mereka dari hal itu lebih besar dari bagian kami, bagian yang mereka terima dari kami lebih banyak dibandingkan bagian kami, bagian mereka dari pahalanya lebih mel­impah dibandingkan bagian kami. Karena, se­sungguhnya Engkau telah memesankan kepada kami untuk berbakti kepada mereka dan menyuruh kami untuk berterima kasih kepada mereka. Eng­kaulah yang paling patut untuk menerima bakti dari orang-orang yang berbakti, dan yang paling berhak untuk dihubungi (dalam segala hal) oleh orang-orang yang diperintahkan.

Ya Allah, jadikanlah bagi mereka penyejuk mata pada hari bangkitnya para saksi, perdengar­kanlah kepada mereka panggilan yang terbaik pada hari orang-orang saling berpisah, dan jadikanlah mereka orangtua yang paling dekat dengan anak­ anaknya sampai Engkau mengumpulkan kami dan mereka serta kaum muslimin semuanya di negeri kemuliaan-Mu, tempat rahmat-Mu, dan tempat para kekasih-Mu beserta orang-orang yang telah Engkau beri nikmat dari para nabi, shiddiqin, para syuhada, dan orang-orang shalih. Mereka itulah sahabat-sahabat terbaik. Itulah keutamaan dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Menge­tahui.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan ke­sejahteraan kepada junjungan kami, Nabi Muham­mad, beserta keluarga dan para sahabat. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. Amiin."


Waktu-waktu Mustajab

Bulan R.amadhan secara keseluruhan adalah waktu yang sangat baik untuk berdoa, dan ter­ masuk waktu yang mustajab. Di samping itu, ada waktu-waktu khusus, baik di bulan Rama­dhan maupun di luar Ramadhan, yang juga sekaligus untuk berdoa dan sangat besar ke­mungkinannya diterima - apalagi di bulan Ra­madhan.

Ibnu ’Atha, ulama terkemuka, berkata, "Doa mempunyai beberapa rukun yang kuat, mempunyai beberapa sayap yang dapat naik ke langit tinggi, dan mempunyai beberapa sebab yang menyebabkannya diterima." Rukun-rukun doa itu adalah hadirnya hati ketika berdoa serta menghinakan diri kepada Allah. Sayap­-sayapnya adalah berdoa dengan penuh kemauan keikhlasan yang timbul dari lubuk jiwa dan bertepatan dengan waktunya. Dan sebab ia di­ terima adalah bershalawat kepada Nabi sebe­lum berdoa.

Waktu-waktu yang baik untuk berdoa ada­lah sebagai berikut:
Pertama : ketika turun hu­jan
Kedua : ketika akan memulai shalat dan aesudahnya.
Ketiga : ketika menghadapi barisan musuh dalam medan peperangan.
Keempat : di tengah malam.
Kelima : di antara adzan dan iqamat.
Keenam : ketika i'tidal yang akhir di dalam shalat.
Ketujuh : ketika sujud dalam shalat.
Kedelapan : ketika khatam membaca Al-Quran 30 juz.
Kesembilan : sepanjang malam, utama: sepertiga terakhir dan di waktu sahur.
Kese­puluh : sepanjang hari Jum'at, karena mengharap berjumpa dengan saat ijabah, yang terletak antara terbit fajar dan terbenamnya matahari pada hari Jum'at itu.
Kesebelas : antara zhuhur dan ashar dan an­tara ashar dan maghrib.

Rasulullah SAW bersabda, "Tuhan kita tu­run ke langit dunia ketika malam telah tinggal sepertiga yang akhir. Maka berkatalah Tuhan. 'Barang siapa berdoa kepada-Ku, Aku perkenan­kan doanya. Barang siapa meminta kepada-Ku, Aku akan memberinya. Dan barang siapa me­minta ampun, Aku ampuni dia." (HR Al-Bukhari dan Muslim).

"Pada waktu malam, ada suatu saat jika se­orang muslim memohon kepada Allah sesuatu kebajikan dunia dan akhirat ketika itu, niscaya Allah mengabulkannya." (HR Muslim).

No comments: