Monday, August 11, 2008

AMALIAH NISFU SYA'BAN Meraih anugerah malam berkah




Tak terasa, beberapa hari lagi kita akan me­masuki pertengahan bulan Sya`ban. Pada pertengahan bulan ini ada sebuah malam yang sangat mulia, yaitu malam kelima belas, yang disebut malam Nishfu Sya'ban. Lafazh Nishfu Sya`ban adalah tarkib idhafi (bentuk jamak), yang terdiri dari lafadz nishfu, yang artinya "setengah" atau "separuh", dan Sya`ban, nama bulan kedelapan dalam bulan-bulan Islam.
Ibnu Mandzur dalam Lisan AI-Arab men­jelaskan, "Telah berkata Tsa'lab bahwa sebagian ulama mengatakan, bulan Sya'ban dinamakan dengan nama Sya`ban karena ia sya`ab, artinya zhahir (menonjol) di antara dua bulan, Rajab dan Ramadhan."
Dalam Raudhah Al-'Ulama' diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, "Tahukah kalian, apa sebab ia dinamakan Sya`ban?"
Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya Maha Mengetahui."
Maka beliau bersabda, "Karena, tasya'ub (bercabang-cabang) padanya kebaikan yang banyak."
Malam Nishfu Sya'ban adalah malam yang mempunyai banyak fadhilah atau kelebihan. Dalam Zubdah Al-Wa.`izhin terdapat hadits yang diriwayat kan dari Abi Nashr bin Said, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tatkala datang malam ketiga belas bulan Sya`ban, pernah datang kepadaku Malaikat Jibril seraya berkata, 'Wahai Muhammad, bangun­lah engkau, karena sesungguhnya telah datang waktu ber-Tahajjud, supaya engkau dapat bermo­hon akan maksudmu tentang umatmu'." Maka Nabi pun melakukan itu.

Lalu datang pula Malaikat Jibril ketika fajar subuh bersinar, seraya berkata, "Wahai Muham­mad, sesungguhnya Allah Ta'ala telah memberi­kan kepadamu sepertiga dari umatmu.
Maka menangislah Nabi SAW sambil me­ngatakan, 'Wahai Jibril, beritakanlah kepadaku tentang umatku yang dua pertiga lagi.'
Jibril rnenjawab, `Aku tidak tahu.'
Lalu datang lagi Jibril pada malam yang kedua (yaitu malam yang keempat belas Sya`ban) seraya berkata, "Wahai Muhammad, bangunlah engkau dan ber-Tahajjud-lah.'
Maka Nabi SAW pun melakukan itu.
Lalu datang lagi Malaikat Jibril pada waktu fajar, seraya berkata, 'Wahai Muhammad, sesung­guhnya Allah telah memberikan kepadamu akan dua pertiga umatmu.'
Maka Nabi pun menangis seraya berkata, `wahai Jibril, beritakanlah kepadaku tentang umat­ku yang tinggal.'
Jibril menyahut, "Aku tidak tahu."
Kemudian datang lagi Jibril pada malam Bara'ah (malam kelepasan, pembebasan dari belenggu kesulitan, yaitu malam kelima belas Sya'ban), seraya berkata, `Kabar gembira untukmu, wahai Muhammad. Sesungguhnya Allah telah memberikan untukmu seluruh umatmu yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu'."
Malam Nishfu Sya`ban adalah malam kelepas­an. Pada malam ini umat Nabi Muhammad SAW sangat patut bersyukur dengan melakukan berbagai ibadah yang diridhai. Terdapat banyak keterangan mengenai keutamaan malam Nishfu Sya`ban dan fadhilah menghidupkannya.
Tersebut dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, is berkata, "Telah bersabda Rasulullah SAW, `Pernah datang kepadaku Jibril pada malam Nishfu Sya ban, seraya berkata, `wahai Muhammad, inilah malam yang dibukakan pada­nya pintu-pintu langit dan pintu-pintu rahmat. Maka bangunlah engkau, shalatlah, dan angkatkan kepalamu dan kedua tanganmu ke langit.'
Maka aku mengatakan, 'Wahai Jibril, malam apa ini?'
Ia menjawab, 'Inilah malam yang dibukakan padanya tiga ratus pintu rahmat, maka Allah mengaruniakan ampunan bagi mereka yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu, kecuali orang yang menjadi tukang sihir, tukang tenung, orang yang bermarah-marahan, orang yang terus-menerus minum arak, orang yang terus-menerus berzina, orang yang makan riba, orang yang durhaka kepada ibu-bapaknya, tukang mengadu domba, dan orang yang memutuskan tali kekeluargaan. Maka sesung­guhnya mereka itu tidak diampuni sehingga mereka bertaubat dan meninggalkan perbuatan tersebut.'
Maka Nabi pun keluar, lalu melakukan shalat dan menangis dalam sujudnya dan mengucapkan, 'Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa-Mu dan kemurkaan-Mu. Dan tidaklah aku dapat menghitung pujian atas-Mu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri. Maka bagi-Mu-lah pujian hingga Engkau ridha'."
Demikian sekilas keterangan tentang ke­utamaan Nishfu Syaban yang kami sarikan dari kitab Taudhihul-Adillah jilid IV, karya besar K.H. M. Syaffi Hadzami, ulama besar Betawi.



Amalan Malam
Nishfu Sya'Ban
Dalam bonus doa kali ini kami persembah­kan doa dan dzikir yang sangat bagus untuk dibaca pada malam Nishfu Sya`ban, baik yang sudah terkenal dan banyak diamalkan orang maupun yang belum tapi tak kalah bagus kandungannya.

Doa dan Amalan Malam Nishfu Syaban

Dalam riwayat Imam Ali bin Abi Thalib, is mengatakan, "Aku melihat, Rasulullah SAW pada malam Nishfu Sya ban berdiri me­lakukan shalat empat belas rakaat kemudian duduk setelah selesai, lalu membaca Ummul Quran (Al-Fatihah),Al-Ikhlash, Al-Mu'aw­-widzatain (Al-Falaq dan An-Nas), masing­masing empat belas kali, dan membaca Ayat Kursi satu kali. Kemudian beliau membaca:

Laqad ja-akum rasulum-min anfusikum azizun 'alayhi ma 'anittum harishun 'alaikum bil-mu'minina raufur-rahim.

'Sesungguhnya telah datang kepada kalian seorang rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaan kalian, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagi kalian, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin' (QS At-Tawbah: 128).

Ketika beliau telah selesai, aku bertanya tentang apa yang dilakukannya yang aku lihat itu.
Maka beliau menjawab, 'Barang siapa melakukan seperti yang engkau telah lihat itu, ia mendapatkan pahala seperti dua puluh kali haji mabrur dan puasa dua puluh tahun yang diterima. Jika pagi harinya berpuasa, ia mendapat ganjaran seperti puasa enam puluh tahun yang telah lalu dan enam puluh tahun yang akan datang'."
Adapun Aisyah mengatakan, "Aku men­dengar, beliau mengucapkan dalam sujud­nya:
Allahumma inni a`udzu bi'afwika min `iqabika, wa a`udzu biridhaka min sakhathika, wabika minka, jalla wajhukal-karim, la uhshi tsana-an 'alayka, anta kama atsnayta `ala nafsik.

`Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung de­ngan ampunan-Mu dari siksa-Mu, dan aku ber­lindung dengan keridhaan-Mu dari kemurkaan­Mu, dan dengan pertolongan-Mu dari hukuman­Mu. Mahaagung wajah-Mu yang mulia. Aku tak dapat membilang pujian terhadap-Mu. Engkau sebagaimana Engkau memuji diri-Mu'

Di pagi harinya aku menyebutkan ihwal itu kepada beliau.

Maka beliau mengatakan, Wahai Aisyah, pelajarilah itu dan ajarkanlah itu, karena se­sungguhnya Jibril mengajarkannya kepada­ku dan menyuruhku untuk mengulang-ulangi­nya dalam sujud'."
Dalam riwayat lain dari Al-Baihaqi di­sebutkan demikian doanya:
Sajada laka khayali wasawadi wa amana bika fuadi fahadzihi yadi wama janaytu biha `ala nafsi ya `azhimu yurja likulli `azhim, ighfiridz-dzanbal `azhim, sajada wajhiya lilladzi khalaqahu wa shawwarahu wa syaqqa sam`ahu wa basharah.

`Telah sujud kepada-Mu bayanganku dan diri­ku, dan telah beriman kepada-Mu hatiku. Inilah tanganku dan dosa yang aku perbuat dengannya terhadap diriku. Wahai Yang Mahaagung, yang diharapkan untuk segala sesuatu yang sangat penting, hapuskanlah dosa yang sangat besar. Telah bersujud wajahku kepada Dzat yang telah menciptakannya, membentuknya, membuka pendengarannya dan penglihatannya.'

Kemudian beliau mengangkat kepalanya, lalu kembali sujud dengan mengucapkan:

Allahumma inni a `udzu biridhaka min sakhathika wa a`udzu bi`afwika min `iqabika, jalla wajhuka, la uhshi tsana-an 'alayka, anta kama atsnayta `ala nafsika
1
'Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dengan keridhaan-Mu dari murka-Mu, dan aku berlindung dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu. Mahaagung wajah-Mu yang mulia. Aku tak dapat membilang pujian terhadap-Mu. Engkau sebagaimana Engkau memuji diri-Mu.

Kemudian beliau mengangkat kepalanya lalu mengucapkan:

Allahummarzuqni qalban taqiyyan, minasy­syirki naqiyyan, la jafiyan, wala syaqiyya.

'Ya Allah, berikanlah kepadaku hati yang bertaqwa, yang bersih dari syirik, tidak berpaling dan tidak pula sengsara.'

Allahumma antal hayyul-qayyumul-`azhimul-­khaliqur-raziqul-muhyil-mumitul-badiul badi’u, lakal-jalalu walakal-fadhlu walakal-hamdu walakal-mannu walakal- judu walakal-karamu walakal-amru walakal-hamdu walakasy-syukru wahdaka la syarika lak, ya wahidu ya ahadu ya shamadu ya man lam yalid walam yulad walam yakun lahu kufuwan ahad, shalli `ala sayyidina muhammadin wa `ala ali sayyidina muhammad­in waghfirli warhamni wakfini ma ahammani waqdhi dayni wa wassi’alayya fi rizqi, fainnaka fi hadzihil-laylati kulla amrin hakimin tafruqu, wa man tasya-u min khalqika tarzuqu, farzuqni wa anta khayrur-raziqin, fa innaka qulta wa anta khayrul-qa-ilinan-nathiqin: was-alullahu min fadhlihi, famin fadhlika as-alu wa iyyaka qasadtu walaka rajawtu farhamni ya arhamar-rahimin.

'Ya Allah, Engkaulah Yang Maha hidup, Maha Berdiri Sendiri, Maha tinggi, Maha agung, Maha Pencipta, Maha Memberi Rizqi, Maha Menghi­dupkan, Maha Mematikan, Yang Maha Mencipta, milik-Mu segala keagungan, milik-Mu segala keagungan, milik-Mu segala keutamaan, milik-Mu segala pujian, milik-Mu segala anugerah, milik-Mu segala kemurahan, milik-Mu segala kemurahan, milik-Mu segala sesuatu, milik-Mu segala pujian, milik-Mu rasa syukur, tidak ada sekutu bagi-Mu. Wahai Yang Maha tunggal, wahai Yang Maha Esa, wahai Dzat tempat bergantung, wahai Dzat yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya, limpah­kanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Mu­hammad, dan kepada keluarga junjungan kami, Nabi Muhammad. Ampunilah aku, rahmatilah aku, jauhkanlah dariku apa yang menyusahkanku, lunasilah utangku, dan luaskanlah rizqiku, karena sesungguhnya Engkau pada malam ini menjelas­kan segala urusan yang penuh hikmah dan Eng­kau memberi rizqi siapa yang Engkau kehendaki dan makhluk-Mu, maka berikanlah aku rizqi, dan Engkaulah sebaik-baik yang memberi rizqi. Karena, sesungguhnya Engkau telah mengatakan dan Engkau sebaik-baik yang berkata dan bertutur: Dan mintalah kalian kepada Allah anugerah-Nya. Maka aku meminta anugerah-Mu, Engkaulah yang aku tuju, dan kepada-Mu aku berharap. Maka kasihi­lah aku,wahaiYang Paling Pengasih di antara yang pengasih:

AIlahummaqsim lana min khasy-yatika ma yahulu baynana wa bayna ma `shiyatika wamin tha `atika ma tuballighuna bihi ridhwanaka wa minal-yaqina ma yahunu `alayna bihi mushi­-batud-dunya. Allahumma amti`na bi-asma`ina wa absharina wa quwwatina ma ahyaytana waj`alhul-waritsa minna waj`al tsa'rana `ala man zhalamana wanshurna `ala man `adana wala taj`al mushibatana fi dinina wala taj`alid-dun-ya akbara hammina wala mablagha `ilmina wala tusallith `alayna man la yarharnuna birahmatika ya arhamar-rahimin.

"Ya Allah, berikanlah kepada kami rasa takut yang menghalangi kami berbuat maksiat kepada­Mu, ketaatan yang mengantarkan kami pada ke­ridhaan-Mu, dan keyakinan yang membuat mu­sibah-musibah dunia menjadi tak berarti di mata kami. Ya Allah, berilah kami kesenangan dengan pendengaran kami, penglihatan kami, dan kekuat­an kami, selama Engkau masih menghidupkan kami. Berilah balasan kepada orang yang men­zhalimi kami, dan tolonglah kami menghadapi orang-orang yang memusuhi kami. Dan janganlah Engkau jadikan musibah kami adalah musibah pada urusan agama kami, dan jangan pula Engkau jadikan dunia sebagai cita-cita kami yang terbesar dan puncak pengetahuan kami. Dan janganlah Engkau kuasakan terhadap kami orang-orang yang tidak mengasihi kami. Dengan rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang"

DO’A NISFU SYA’BAN YANG TERKENAL

Disamping dapat mengamalkan doa-doa diatas, kitapun dapat mengamalkan doa-doa berikut yang lebih terkenal dan banyak diamalkan di masyarakat kita. Diantaranya doa di bawah ini :

Allahumma ya dzal-manni wa la yumannu 'alaika ya dzal- jalali wal-ikram, ya dzath-thauli wal-in`am, la ilaha illa anta zhahral-lajina wa jaral­-mustajirina wa ma' manal-kha'ifin.

Allahumma in kunta katabtana 'indaka fi ummil-kitabi asyqiya'a au mahrumina au muq­taran `alaina fir-rizqi famhullahumma bifadhlika syaqawatana wa hirmanana wa iqtara arzaqina wa atsbitna 'indaka fi ummil-kitabi su`ada'a marzuqina muwaffaqina lil-khairat. Fainnaka qulta wa qaulukal-haqqu fi kitabikal-munzali `ala lisani nabiyyikal-mursal, yamhul-lahu ma yasya'u wa yutsbitu wa 'indahu ummul-kitab.

llahana bit-tajallil-a`zhami ft lailatin-nishfi min syahri sya banal-mukarram allati yufraqu fiha kullu amrin hakimin wa yubram nas'aluka an taksyifa `anna urinal-bala'i ma na`lamu wa ma la na `lam, wa ma anta bihi a `lam. Innaka antal-a`azzul-akram. Wa shallallahu `ala sayyi­dina Muhammadin wa `ala alihi washahbihi wa sallam.

"Wahai Allah, wahai Dzat yang mempunyai anugerah dan Engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang mempunyai ke­kuasaan dan memberikan kenikmatan, tiada Tuhan melainkan Engkau. Engkaulah Penolong orang-orang yang memohon pertolongan, Pelin­dung orang-orang yang mencari perlindungan, dan Pemberi keamanan kepada orang-orang yang ketakutan.

Wahai Allah, jika Engkau mencatat kami di sisi-Mu dalam induk catatan sebagai orang­ orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu, dijauhkan dari-Mu, atau disempitkan dalam mendapat rizqi, dengan karunia-Mu, ya Allah, hapuskanlah kecelakaan kami, keterhalangan kami, jauhnya kami dari rahmat-Mu, dan ke­sempitan rizqi kami. Dan tetapkanlah kami di sisi-Mu dalam induk catatan sebagai orang­ orang yang berbahagia, diberi rizqi yang luas, serta diberi petunjuk menuju kebajikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang telah diturunkan kepada Rasul­Mu, sedangkan firman-Mu itu benar, `Allah menghapus dan menetapkan apa yang dike­hendaki-Nya dan di sisi-Nya terdapat induk kitab.'
Tuhan kami, dengan tajalli-Mu yang maha­ besar pada malam Nishfu Syaban yang mulia ini, ketika setiap urusan dibedakan dan ditetap­kan di dalamnya, kami memohon kepada-Mu agar Engkau palingkan kami dari segala ben­cana, baik yang kami ketahui maupun yang ti­dak, kami ketahui, dan segala yang lebih Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Dzat yang pa­ling mulia dan paling pemurah. Dan semoga Allah senantiasa memberi rahmat dan kese­jahteraan kepada junjungan kami, Nabi Mu­hammad, keluarga, dan sahabatnya."

Selain itu dapat pula dibaca doa yang pen­dek berikut ini:

Allahumma innaka ’afuwwun karimun tuhibbul-'afwa fa'fu anni. Allahumma inni as'alukal-`afwa wal-`afiyata wal-mu`afatad­-da'imata fid-dini wad-dunya wal-akhirah.

Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Mulia, Engkau suka mengampuni.Maka Ampunilah aku.Ya Allah mohon ampunan dan afiat, serta perlin­dungan yang tetap dalam urusan agama, dunia, dan akhirat."
Selain pada malam Nishfu Sya'ban, doa tersebut juga sebaiknya dibaca pada Lailatul Qadr, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits.

Sedangkan doa yang lebih panj ang adalah sebagai berikut:

Ilahana juduka dallana `alaika wa ihsanuka qarrabana ilaik, nasyku ilaika ma la yakhfa `alaika wa nas'aluka ma la ya `suru `alaik, idz 'ilmuka biha­lina yughni `an su'a lina, ya mufarrija karbil-mak­rubin, farrij `anna ma nahnu fih, la ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazh-zhalimin. Fastajabna lahu wa najjainahu minal-ghammi wa kadzalika nunjil-mu'minin.

Allahumma ya dzal-manni wa la yumannu 'alaika ya dzal jalali wal-ikram. Ya dzath-thauli wal­-in`am, la ilaha illa anta zhahral-lajina wa jaral-mus­tajirina wa ma' manal-kha'ifin.

Allahumma in kunta katabtana indaka fi ummil-kitabi asyqiya’a au mahrumina au muqtarran ‘alaina fir-rizqi famhul-lahumma bifadhlika syaqawatana wa hirmanana waqtitara arzaqina wa atsbitna°indaka fi ummil-kitabi su`ada'a marzuqina muwaf faqina lil-khairat Fainnaka qulta wa qaulukal-haqqu fi kitabikal-munzali 'ad lisani nabiyyikal-mursal, yamhul-lahu masya'u wa yutsbitu wa 'indahu ummul kitab.
Ilahana bit-tajallil-a`zham, fi lailatin-nishfi min syahri sya’banal-mukarram, allati yufraqu fiha kullu amrin hakimin wa yubram, an taksyifa `anna minal­bala'i ma na’lamu wa ma la na’lam, wa ma anta bihi a’lam. Innaka antal-a `azzul-akram.
llahana ta`arradha ilaika fi hadzihil-lailatil­muta `arridhun, wa qashadaka wa ammala ma `ru­faka wa fadhlakath-thalibun, wa raghiba ila judika wa karamikar-raghibun, wa laka fi hadzihil-lailati nafahat, wa tamunnu biha 'ala man tasya'u min ibadika wa takhushu biha man ahbabtahu min khalqika wa tamna `u wa tahrimu man lam tasbiq lahul-`inayatu minka.

Allahumma inna nas'aluka min khairi ma ta’lam, wa na`udzu bika min syarri ma ta’lamu wa nastagh­firuka min kulli ma ta’lam, innaka anta `allamul­ghuyub.

Fanas'aluka ya Allahu bi'ahabbil-asma'i ilaika wa akramil-anbiya'i `alaika an taj`alana mimman sabaqat lahu minkal-`inayah, waj-`alna min aufari 'ibadika wa ajzali khalqika hazhzhan wa nashiban wa qisman wa hibatan wa 'athiyyah, fi kulli khairin taqsimuhu fi hadzihil-lailati au fima ba’daha min nurin tahdi bihi au rahmatin tansyuruha, au rizqin tabsuthuhu au dhurrin taksyifuhu au dzanbin tagh­firuhu au syiddatin tadfa `uha, au fitnatin tashrifuha au bala'in tarfa`uhu au mu`afatin tamunnu biha, au 'aduwwin takfihi fakfina kulla syarrin, wa waffiqnal­-lahumma limakarimil-akhlaq, warzuqnal-`afiyata wal-barakata was-sa`ata fil-arzaqi wa sallimna minar-rijzi wasy-syirki wan-nifaq.

Allahumma innal-`ilma 'indaka wa huwa 'anna mahjubun wa la na `lamu amran nakhtaruhu li'anfu­sina wa qad fawwadhna ilaika umurana wa rafa`na ilaika hajatina, wa rajaunaka lifaqatina wa faqrina, fa'arsyidna ya Allahu wa tsabbitna wa waffiqna ila ahabbil-umuri ilaik, wa ahmadiha ladaik, fa'innaka tahkumu bima tasya'u wa taf’alu ma turid, wa anta `ala kulli syai'in qadir.
Wa la haula wa la quwwata illa bil-lahil-`aliyyil­`azhimi wa shallal-lahu `ala sayyidina Muhammadin wa `ala alihi washahbihi wa sallam, subhana rabbika rabbil-`izzati `amma yashifuna wa salamun `alal­mursalin wal-hamdu lillahi rabbil`alamin.

"Tuhan kami, kemurahan-Mu menunjukkan kami kepada-Mu, kebaikan-Mu mendekatkan kami kepada­Mu. Kami mengadu kepada-Mu tentang apa saja yang tidak tersembunyi dari-Mu dan kami memohon
kepada-Mu segala sesuatu yang tak sulit bagi-Mu. Karena, pengetahuan-Mu tentang keadaan kami tak membutuhkan permintaan kami. Wahai Dzat yang melapangkan kesulitan orang-orang yang berada dalam kesulitan, lapangkanlah kami dari kesulitan yang sedang kami hadapi. Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku ter­golong orang-orang yang zhalim. Maka Kami penuhi permohonannya dan Kami selamatkan is dari ke­susahan. Dan demikian pula Kami selamatkan orang­ orang mukmin.
Wahai Allah, wahai Dzat yang mempunyai anu­gerah dan Engkau tidak diberi anugerah, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan, wahai Dzat yang mempunyai kekuasaan dan memberikan kenikmatan, tiada Tuhan melainkan Engkau. Eng­kaulah Penolong orang-orang yang memohon per­tolongan, Pelindung orang-orang yang mencari per­lindungan, dan Pemberi keamanan kepada orang­orang yang ketakutan.
Wahai Allah, jika Engkau mencatat kami di sisi­Mu dalam induk catatan sebagai orang-orang yang celaka, terhalang dari rahmat-Mu, dijauhkan dari-Mu, atau disempitkan dalam mendapat rizqi, dengan karunia-Mu, ya Allah, hapuskanlah kecelakaan kami, keterhalangan kami, jauhnya kami dari rahmat-Mu, dan kesempitan rizqi kami. Dan tetapkanlah kami di sisi-Mu dalam induk catatan sebagai orang-orang yang berbahagia, diberi rizgi yang luas, serta diberi petunjuk menuju kebajikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang telah diturunkan kepada Rasul-Mu, sedangkan firman-Mu itu benar, `Allah menghapus dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi-Nya terdapat induk kitab.'
Tuhan kami, dengan tajalli-Mu yang maha­besar pada malam Nishfu Sya'ban yang mulia ini, ketika setiap urusan dibedakan dan ditetapkan di dalamnya, kami memohon kepada-Mu agar Engkau palingkan kami dari segala bencana, balk yang kami ketahui maupun yang tidak kami ketahui, dan segala yang lebih Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Dzat yang paling mulia dan paling pemurah.
Ya Allah, Tuhan kami, pada malam ini mengha­dap kepada-Mu orang-orang yang menghadap, me­nuju kepada-Mu orang-orang yang mencari kebaik­an-Mu dan keutamaan-Mu, telah memohon dengan sungguh-sungguh orang-orang yang meminta ke­murahan-Mu dan kemuliaan-Mu. Pada malam ini Engkau memiliki pemberian, anugerah, dan hadiah. Engkau anugerahkan kepada orang yang Engkau kehendaki dari hamba-Mu, Engkau khususkan ke­pada orang yang Engkau cintai dari makhluk-Mu. Engkau cegah dan halangi orang yang tidak menda­patkan pertolongan dari-Mu.
Ya Allah, kami mohon, kepada-Mu kebaikan yang Engkau ketahui, kami berlindung kepada-Mu dari keburukan yang Engkau ketahui, dan kami me­mohon ampun atas dosa yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib.
Kami mohon kepada-Mu, ya Allah, dengan nama­ nama yang paling dicintai oleh-Mu dan nabi yang termulia di sisi-Mu, agar Engkau menjadikan kami termasuk orang-orang yang mendapatkan perto­longan dari-Mu. Dan jadikanlah kami termasuk hamba­ hamba-Mu yang paling banyak mendapat bagian, anugerah, dan pemberian di antara makhluk-makh­luk-Mu dalam setiap kebaikan yang Engkau berikan pada malam ini atau malam setelahnya, berupa ca­haya yang Engkau hadiahkan, rahmat yang Engkau sebarkan, rizqi yang Engkau bentangkan, bahaya yang Engkau lenyapkan, dosa yang Engkau hapus­kan, kesusahan yang Engkau tolak, fitnah yang Eng­kau palingkan, musibah yang Engkau hilangkan, per­lindungan dad segala yang tidak baik yang Engkau berikan, atau musuh yang Engkau hindarkan. Hindar­kan kami dari segala kejahatan.Ya Allah, berikan kami taufik untuk berbudi pekerti yang luhur. Berikan kami kesehatan, keberkahan, dan keluasan dalam rizqi. Selamatkan kami dari dosa, syirik, dan kemunafikan.
Ya Allah, pengetahuan itu ada pada-Mu dan ter­halang dari kami,, Kami tidak mengetahui perkara yang Engkau pilihkan untuk diri kami. Kami telah menyerahkan urusan kami kepada-Mu, kami telah sampaikan kebutuhan kami kepada-Mu, dan kami berharap kepada-Mu karena kemiskinan dan ke­perluan kami. Ya Allah, berilah kami petunjuk, teguhkanlah kami, dan berilah kami taufik menuju perkara-perkara yang paling dicintai oleh-Mu dan paling terpuji di hadapan-Mu. Sesungguhnya Engkau memutuskan sesuatu yang Engkau sukai dan Engkau perbuat apa yang Engkau kehendaki. Dan Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, Yang Maha luhur dan Agung. Semoga rahmat dan kesejahteraan Allah terlimpah kepada pemimpin kami, Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya. Mahasuci Tuhanmu, yang mempunyai keperkasaan, dari apa yang mereka katakan. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada para rasul. Ameen

No comments: