Seseorang bertanya kepada Rasulullah: “Beritahu aku tentang iman.” Beliau menjawab, “Engkau beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kepada qadar yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim. Hadits Arba’in no 2).
Iman kepada Qadha dan Qadar merupakan salah satu rukun iman dalam Islam.
Allah swt telah mencatat di Lauh Mahfudz seluruh takdir makhluk.
Nabi bersabda:“Pertama kali yang diciptakan Allah swt adalah Qalam (pena), lalu Allah berfirman kepadanya: “Tulislah!”. Ia menjawab: “Apa yang harus aku tulis?” Allah berfirman: “Tulislah semua yang terjadi sampai hari kiamat!”(Hasan melalui jalan Imam Ahmad).
Allah berfirman: “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi? Bahwasanya yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfudz). Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah (Qs. Al-Hajj: 70).
“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfudz), sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah”(Qs. Al-Hadid: 22)
karena itu, apa yang telah ditakdirkan menimpa manusia tidak akan meleset darinya, dan apa yang ditakdirkan tidak mengenai manusia, maka tidak akan mengenainya.
“.. Ketahuilah jika semua umat manusia bersatu padu untuk memberikan suatu kebaikan kepadamu, niscaya mereka tidak dapat melakukannya kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu, dan jika semua umat manusia bersatu padu untuk mencelakakanmu, niscaya mereka tidak dapat mencelakakanmu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditulis oleh Allah bagimu. Pena telah diangkat, dan catatan-catatan telah mengering.” (HR Tirmidzi, dia berkata “Hadits ini hasan sahih”. Terdapat di Hadits Arba’in no 19)
Allah swt telah mencatat dalam Lauh Mahfudz, semua apa yang dikehendaki-Nya. Sedangkan apabila Allah menciptakan janin sebelum ditiupkan ruh kepadanya, Maka Allah swt mengutus kepadanya seorang Malaikat yang diperintahkan untuk mencatat empat perkara: yaitu tentang rizkinya, ajalnya, amalnya, serta celaka atau bahagia. (Seperti yang terdapat pada hadits riwayat Bukhari no 3208, 3332, 6594,7454, dan Muslim no 2643).
Kemudian yang harus diketahui oleh setiap muslim, bahwa kita wajib mengimani qadha’ dan qadar baik buruk, manis, dan pahit. Qadha dan Qadar adalah rahasia Allah yang tidak diketahui oleh seseorang pun dari makhluk-Nya. Kewajiban kita mengimani dan beramal sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya.
Apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi. Semua gerak-gerik yang terjadi di langit dan di bumi hanyalah dengan kehendak Allah swt, tidak ada sesuatu yang terjadi di dalam kerajaan-Nya apa yang tidak diinginkan-Nya.
Meskipun segala sesuatu yang ada telah Allah takdirkan, akan tetapi Allah tetap memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk taat kepada-Nya, serta taat kepada Rasul-Nya, dan melarang mereka durhaka kepada-Nya.
Manusialah yang benar-benar melakukan satu perbuatan, sedangkan Allah swt yang menciptakan perbuatan mereka itu. Manusia mempunyai kekuasaan atas perbuatan mereka, serta mereka pun mempunyai keinginan. Tetapi Allah-lah yang menciptakan mereka serta menciptakan kekuasaan (kemampuan) dan keinginan mereka itu, sebagaimana Allah berfirman:
“Yaitu bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu), kecuali apabila dikehendaki Allah, Rabb semesta alam” (Qs. At-Takwir: 28-29).
———————————–
Allah swt telah menetapkan sesuatu kebaikan untuk kita. Kemudian, kita lah yang menentukan apakah kita akan mengambil kebaikan itu atau tidak.
Aliran-aliran sesat yang berhubungan dengan takdir:
1. Aliran Jabriyah: berasal dari kata Jabr (terpaksa), yaitu semua dipaksa dan tidak ada kekuasaan dan kebebasan dalam dirinya. Mereka berpandangan bahwa manusia dalam segala perbuatan, gerak-gerik dan tingkah lakunya adalah terpaksa, tidak memiliki kekuasaan dan kebebasan. Dan semua itu adalah perbuatan Allah.2. Qadariyah adalah aliran yang sesat dan termasuk ahlul bid’ah. Berasal dari kata ‘qadar’. Artinya ketentuan Ilahi. Aliran ini tidak mengakui adanya qadar tersebut dan mengatakan manusialah yang menentukan nasibnya sendiri dan dialah yang membuat perbuatannya, terlepas dari kodrat serta iradat Ilahi.
Thursday, February 28, 2008
Tentang Taqdir
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment