Friday, April 20, 2007

Wahai orang yang rendah hati...




:: Berusahalah dengan sungguh agar waktumu terbahagi empat: 1/4 untuk munajat kepada ALLAH Azza Wa Jalla; 1/4 untuk mencari kehidupan; 1/4 untuk bergaul dengan saudara-saudara dan orang-orang yang terpercaya yang mahu menunjukkan kekuranganmu dan yang ikhlas kepadamu dalam hatinya; dan 1/4 lagi untuk menikmati hal-hal yang tidak diharamkan atas dirimu. Janganlah kamu berkata-kata tentang kemiskinan dan panjang umurmu. Sebab, barangsiapa yang menceritakan kemiskinannya bererti ia bakhil; Sedangkan orang yang berbicara tentang panjang umur bererti ia orang tamak. Jadikanlah untuk dirimu bahagian kehidupan dunia dengan memberinya suatu kesenangan yang halal tanpa berlebih-lebihan dan mintalah pertolongan untuk itu dengan melaksanakan perintah-perintah agama. Sebab, "Tidaklah termasuk golongan kami, orang yang meninggalkan urusan dunianya untuk mengejar urusan akhiratnya dan yang meninggalkan urusan akhiratnya untuk mengejar urusan dunianya.":: Sesunggguhnya ALLAH Azza Wa Jalla telah menyampaikan khabar gembira kepada orang yang berakal dan memiliki pemahaman melalui firman-NYA yang berbunyi,'Sebab itu, sampaikanlah khabar gembira kepada hamba-hamba-KU yang mendengarkan perkataan, lalu mengikuti apa yang paling baik darinya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.':: Wahai orang yang rendah hati... Sesungguhnya ALLAH Azza Wa Jalla telah menyempurnakan manusia dengan hujjah berupa akal, melimpahkan kurnia kepada mereka dengan keterangan-keterangan dan menunjukkan kepada mereka tentang ketuhanan-NYA dengan bukti-bukti.:: Wahai orang yang rendah hati... ALLAH Azza Wa Jalla menjelaskan bahawa akal itu menyertai ilmu, lalu DIA berfirman,'Itulah contih-contoh yang KAMI berikan untuk manusia dan tiada yang mahu memikirkannya kecuali orang-orang yang berakal.':: Wahai orang yang rendah hati... Sesungguhnya, ALLAH Azza Wa Jalla telah berkata,'Dan sesungguhnya KAMI telah menganugerahkan hikmah kepada Luqman.' Hikmah adalah pemahaman dan akal.:: Wahai orang yang rendah hati... Sesungguhnya, Luqman telah berkata kepada anaknya,"Tunduklah kepada kebenaran, nescaya engkau menjadi orang yang paling berakal dan sesungguhnya mencari kebenaran itu sangat mudah. Wahai anakku, sesungguhnya dunia ini ibarat lautan yang sangat dalam dan telah tenggelam di dalamnya manusia yang sangat banyak jumlahnya. Kerana itu, jadikanlah ketakwaan sebagai perahumu, iman sebagai dayungnya, tawakkal sebagai kemudinya, akal sebagai tiangnya, ilmu sebagai kompasnya dan kesabaran sebagai sauhnya.":: Wahai orang yang rendah hati... Segala sesuatu itu mempunyai petunjuk, lalu petunjuk orang yang berakal adalah berfikir dan petunjuk berfikir adalah diam. Segala sesuatu itu ada pakaiannya dan pakaian orang yang berakal adalah tawadhu' dan cukuplah engkau dipandang sebagai orang yang bila engkau melanggar apa yang engkau dilarang melakukannya.:: Wahai orang yang rendah hati... ALLAH Azza Wa Jalla mempunyai dua hujjah terhadap manusia: Hujjah lahiriah dan hujjah batiniah. Hujjah yang lahiriah adalah para Rasul, para Nabi dan para Imam, sedangkan hujjah batiniah adalah akal.:: Wahai orang yang rendah hati... Manusia diwajibkan taat kepada ALLAH Azza Wa Jalla dan tidak mungkin ada keselamatan tanpa ketaatan, sedangkan ketaatan itu harus dengan ilmu. Ilmu diperoleh dengan belajar dan belajar diikat oleh ilmu. Tiada ilmu yang benar kecuali dari orang yang memperoleh ilmu dari Tuhannya, sedangkan pengetahuan orang alim itu diperoleh melalui akal(nya).:: Wahai orang yang rendah hati... Sesungguhnya orang yang berakal itu rela meninggalkan kesenangan dunia untuk memperoleh hikmah, tetapi orang yang dungu tidak akan rela meninggalkan kesenangan dunia untuk mencari hikmah.:: Wahai orang yang rendah hati... Janganlah hendaknya seseorang duduk di barisan paling depan suatu majlis kecuali ia memiliki 3 hal:Menjawab bila ditanya, angkat bicara bila orang lain tidak sanggup melakukannya dan menyampaikan saran-saran yang baik untuk hadirin. Bila seseorang tidak memiliki salah satu di antara ketiga hal itu tetapi ia ikut dalam suatu majlis, maka ia orang yang bodoh.Kalau kalian menginginkan sesuatu keperluan, maka carilah ia pada ahlinya. Yang dikatakan orang yang ahli- Yakni orang-orang yang kisah-kisahnya disebutkan ALLAH Azza Wa Jalla dalam kitab-NYA. Sebagaimana firman-NYA,'Sesungguhnya yang dapat mengambil pelajaran hanyalah Ulul Albab (orang-orang yang berakal).' Makanya... Duduk bersama orang-orang yang sholeh itu akan membawa kepada kesholehan, bergaul dengan para ulama' akan menambah kecerdasan akal, taat kepada penguasa yang adil akan dapat meningkatkan kekuatan, mengembangkan harta dapat menyempurnakan harga diri, menerima nasihat seseorang dapat merealisasikan kenikmatan dan menahan diri dari menyakiti orang lain menunjukkan kesempurnaan akal. Pada semua itu terdapat ketenteraman jiwa, baik kini mahupun nanti.:: Wahai orang yang rendah hati... Orang yang berakal tidak akan mengajak berbicara orang yang dikhuatirkan kebohongannya, tidak meminta kepada orang yang tidak memberinya, tidak menuntut sesuatu yang diluar kemampuannya, tidak mengharap sesuatu yang jauh dari jangkauannya dan tidak mendahului(mengatakan) sesuatu yang ia khuatir tidak sanggup melakukannya. Hendaknya kamu sekelian takut kepada ALLAH Azza Wa Jalla, baik ketika sendirian mahupun di tempat ramai, bersikap adil ketika senang dan marah, sederhana ketika kaya mahupun miskin, menghubungkan tali persaudaraan kepada orang yang memutuskannya, memaafkan orang yang berlaku zalim kepadamu dan menyayangi orang yang membencimu. Jadikan berfikirmu sebagai pelajaran, diammu sebagai kegiatan berfikir, ucapanmu sebagai zikir dan kedermawanan sebagai watakmu. Sebab, orang yang bakhil tidak akan masuk syurga dan orang yang dermawan tidak akan masuk neraka.:: Wahai orang yang rendah hati... Hal yang dapat mendekatkan seseorang kepada Tuhannya sesudah makrifat adalah sholat, berbakti kepada orangtua serta meninggalkan dengki, bangga diri dan sombong.:: Wahai orang yang rendah hati... al-Masih berkata kepada sahabat-sahabatnya,"Dalam hubungannya dengan hikmah, manusia ini terbahagi 2: Pertama adalah orang yang yakin akan kebenaran ucapannya. Lalu, dibuktikan dengan perbuatan dan yang kedua adalah orang yang yakin akan kebenaran ucapannya tetapi disia-siakannya dengan amal buruknya. Kedua-duanya berbeda satu sama lain. Kerana itu, berbahagialah ulama' yang membuktikan ucapannya dengan perbuatan dan celakalah ulama' yang hanya mengatakan sesuatu tanpa melakukannya. Jadikanlah kalbumu sebagai rumah untuk bertakwa dan jadikan ia penangkal syahwat. Orang yang paling mengeluh di antaramu ketika menghadapi kesulitan adalah orang yang paling cinta terhadap dunia dan yang paling sabar adalah orang yang zuhud terhadapnya. Janganlah hendaknya engkau berhenti membersihkan kulit tubuh dan kalbumu dari noda dan dosa.Janganlah kalian seperti penggali emas yang mengeluarkan bijih-bijih berharga tetapi hanya bisa memegang cangkulnya. Kalian mengeluarkan kata-kata hikmah dari mulut kalian tetapi keberingasan masih menguasai kalbu kalian. Wahai budak-budak dunia... Perumpamaan kalian adalah pelita yang menerangi orang-orang sekitar kalian tetapi membakar diri kalian sendiri. Wahai Bani Israel... Pergaulilah ulama' kendati punggungmu terasa penat kerana sesungguhnya, ALLAH Azza Wa Jalla menghidupkan kalbu yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana menghidupkan bumi mati dengan siraman hujan.:: Wahai orang yang rendah hati... Seburuk-buruk hamba ALLAH adalah orang yang bermuka dua dan bercabang lidah: Memuji-muji saudaranya bila di depannya tetapi melipat bila membelakanginya, dengki bila diberi, menipu bila diuji. Sesungguhnya, amal yang paling cepat memperoleh balasan adalah kebajikan dan yang paling cepat mendapat seksa adalah pembangkangan dan bahawasanya seburuk-buruk hamba ALLAH adalah orang yang tidak disukai orang lain kerana kejahatannya dan bukankah yang acapkali menjerumuskan seseorang ke dalam neraka tidak lain adalah akibat ucapannya? Dan sesungguhnya sebaik-baik Islam seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak perlu.:: Wahai orang yang rendah hati... Jauhilah takbur. Sebab, tidak akan dapat masuk syurga orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan seberat biji sawi. Takbur adalah pakaian ALLAH dan barangsiapa yang menanggalkan pakaian ALLAH (untuk ia kenakan pada dirinya), maka ALLAH Azza Wa Jalla akan membenamkannya dalam neraka dengan kepala di bawah dan barangsiapa yang bersikap tawadhu' kepada-NYA, nescaya ALLAH Azza Wa Jalla mengangkat darjatnya.:: Wahai orang yang rendah hati... Tidaklah termasuk golongan kami, orang yang tidak mahu meneliti dirinya setiap hari. [Yang termasuk golongan kami] adalah orang yang bila berbuat baik, ia semakin memperbanyak kebaikannya dan bila melakukan keburukan, segera memohon ampunan kepada ALLAH Azza Wa Jalla dan bertaubat kepada-NYA. Berpegang teguhlah engkau pada (tali) Tuhanmu, bertawakkallah kepada-NYA dan kalahkan nafsumu agar engkau bisa mencegah tarikannya

Jangan berpaling dari Allah SWT yang Maha Agung


Wahai orang yang bijaksana... [Politik] itu hendaknya engkau memelihara hak-hak ALLAH Azza Wa Jalla, hak-hak makhluk yang hidup dan hak-hak orang yang sudah mati. Yang dimaksud dengan hak-hak ALLAH Azza Wa Jalla ialah melaksanakan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA; Sedangkan hak-hak orang yang hidup ialah menjalankan kewajibanmu terhadap saudara-saudaramu, tidak lambat-lambat dalam [mengabdi] kepada umatmu, ikhlas menaati [Ulil Amri] sebagaimana keikhlasan mereka dalam mengabdi kepada umatnya dan berani mengangkat muka ketika mereka menyimpang dari jalan yang benar; Adapun yang dimaksudkan dengan hak-hak orang yang sudah mati ialah mengingat kebaikannya dan melupakan keburukannya; Sebab, mereka itu mempunyai TUHAN yang akan menghisabnya. ::
:: Ayyuhan Nas... Janganlah hendaknya anda sekelian menjauhi jalan menuju hidayah lantaran sedikitnya orang yang melaluinya; Sebab orang-orang itu, betul-betul berkumpul disuatu jamuan yang sekejap sahaja kenyangnya namun laparnya akan berkepanjangan.:: Ayyuhan Nas... Sesungguhnya orang banyak dapat bersepakat dalam sesuatu yang diredhai dan dibenci ALLAH Azza Wa Jalla dan sesungguhnya, unta Tsamud disembelih oleh satu orang sahaja; Tetapi, ALLAH Azza Wa Jalla meratakan azab-NYA kepada mereka semua lantaran mereka tidak mahu tahu tentang apa yang diredhai-NYA; ALLAH Azza Wa Jalla berfirman:'... kemudian mereka menyembelihnya, maka jadilah mereka orang-orang yang menyesal; Maka dengan hanya suara sambaran petir yang panasnya mampu mencairkan besi, luluh-lantaklah bumi yang mereka pijak.':: Ayyuhan Nas... Barangsiapa yang menempuh jalan yang terang, nescaya ia akan sampai ke mata air dan barangsiapa yang menyimpang darinya, nescaya ia akan sampai ke jurang.:: Ayyuhan Nas... Dunia adalah tempat tinggal sementara, sedangkan akhirat adalah kampung yang sebenar-benarnya; Maka, jadikanlah tempat tinggalmu yang tetap sebagai tujuan perjalananmu dan janganlah kalian bukakan tabirmu di depan orang yang mengetahui rahsiamu; Keluarkanlah kalbumu dari dunia ini sebelum jasadmu dikeluarkan darinya; Di situlah kalian memperoleh pengalaman, tetapi untuk tempat tinggal yang lainlah kalian ciptakan; Ketika seseorang meninggal dunia, orang-orang pasti akan bertanya,"Apa yang ia tinggalkan?" Tetapi, malaikat akan bertanya,"Apa yang ia bawa?" Kepada ALLAH Azza Wa Jalla, kalian kembali; Bawalah sebahagian sahaja sehingga kalian akan mempunyai [piutang] dan jangan tinggalkan semuanya sehingga kalian harus membayar [hutang].:: Wahai hamba-hamba ALLAH... Agar kalian bertakwa kepada-NYA; Takwa itu merupakan bekal dan dengannya kalian menuju tempat kembali; [Yakni], bekal yang sangat mencukupi dan tempat kembali yang memberi keselamatan; Keduanya menyeru kalian dengan seruannya yang sangat jelas dan mengajak untuk memikirkannya dengan sebaik-baiknya; Kerana itu, dengarkanlah seruannya dan berbahagialah orang-orang yang mahu memikirkannya.:: Wahai hamba-hamba ALLAH... Sesungguhnya takwa kepada ALLAH Azza Wa Jalla itu pasti melindungi wali-wali ALLAH dari hal-hal yang diharamkan-NYA dan memberikan rasa takut kepada mereka terhadap seksa-seksa-NYA; Sehingga mereka mengisi malam-malam mereka dengan bangun [untuk sholat] dan siang hari mereka yang panas terisi dengan kehausan lantaran berpuasa; Kerana itu, jadikanlah istirehatmu sesudah lelahmu dan puas minum sesudah dahaga; Kalian semakin dekat kepada ajal kerana itu bersegeralah dalam beramal, dustakan angan-angan dan perhatikanlah ajal...
:: ALLAH Azza Wa Jalla memilih dari anak-cucu Adam (nabi-nabi) yang melalui wahyu-NYA mengikat janji dengan mereka agar [menyampaikan risalah yang diamanatkan-NYA] kepada mereka; Pada saat sebahagian besar makhluk-NYA mengganti janji-NYA kepada mereka; Sehingga mereka menutup mata terhadap hak-hak-NYA, lalu menjadikan sekutu-sekutu bagi-NYA seraya mengagungkan syaitan-syaitan dengan meninggalkan [ma'rifat] terhadap-NYA dan tidak mahu menyembah kepada-NYA; Kerana itu, ALLAH Azza Wa Jalla mengutus rasul-rasul-NYA kepada mereka dan mengirimkan secara berturut-turut nabi-nabi-NYA agar mereka dapat menunaikan [janji fitrah] mereka dan mengingatkan mereka akan nikmat-NYA yang selama ini mereka lupakan, juga agar para Rasul itu menyampaikan [hujjah] dengan penyampaian seruan mereka dan membangkitkan hal-hal yang terkubur dalam akal mereka serta menyampaikan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan-NYA; Yakni... Atap langit yang terjunjung tinggi di atas kepala mereka, hamparan bumi yang terletak di bawah kaki mereka, makanan-makanan yang dengan itu mereka dapat hidup, ajal kematian mereka, terjadinya proses penuaan mereka dan peristiwa-peristiwa yang selalu menyertai mereka. ALLAH Azza Wa Jalla tidak pernah membiarkan makhluk-makhluk-NYA tanpa adanya seorang Nabi yang diutus ataupun kitab yang diturunkan atau argumen yang tidak terbantah ataupun jalan lurus yang dapat ditempuh; Mereka itu adalah para Rasul yang tidak terbilang banyaknya seperti tidak terbilangnya orang-orang yang mendustakannya; Yang datang lebih dulu, selalu disebutkan namanya oleh yang datang sesudahnya atau yang bakal datang terlebih dahulu diberitakan oleh Rasul yang diutus sebelumnya; Dalam keadaan seperti itulah kurun berjalan secara bersambung dan waktu pun berlalu; Sementara itu bapak pun disusul oleh anak-anaknya.:: Diutusnya Muhammad saw adalah untuk mengakhiri bilangan mereka dan menyempurnakan kenabian dan perjanjian yang dibawanya berlanjut dari nabi-nabi; Beliau adalah Rasul yang termasyhur sifat-sifatnya, mulia kelahirannya; Pada saat itu penduduk dunia terpecah dalam berbagai aliran agama, terseret oleh arus perpecahan dan jalan yang simpang-siur antara [antropomorfisme] dengan pengingkaran terhadap ALLAH Azza Wa Jalla ataupun anggapan yang menyatakan bahawa DIA memerlukan sekutu; Kemudian, Muhammad saw membebaskan mereka dari kesesatan dan menyelamatkan mereka dari kebodohan.:: ALLAH Azza Wa Jalla mengutus para rasul-NYA dengan membawa wahyu yang khusus untuk mereka dan menjadikan mereka sebagai argumen terhadap makhluk-NYA agar supaya [hujjah] tersebut tidak terputus dari mereka dan mereka dibiarkan tanpa peringatan; Maka, para Rasul itu menyeru mereka dengan ucapan yang boleh dipercaya untuk menuju kepada kebenaran.:: ALLAH Azza Wa Jalla mengutus Muhammad saw dengan membawa kebenaran, guna mengeluarkan hamba-hamba-NYA dari perhambaan terhadap berhala menuju menyembah hanya kepada-NYA dan dari menaati syaitan untuk semata-mata taat kepada-NYA melalui [al-Qur'an] yang telah dijelaskan dan diterangkannya agar dengan itu hamba-hamba-NYA tersebut mengetahui TUHAN mereka yang selama ini tidak mereka ketahui serta mengakui-NYA sesudah mereka mengingkari-NYA; Dalam Kitab-NYA... ALLAH Azza Wa Jalla menunjukkan ayat-ayat-NYA tanpa mereka dapat melihat-NYA dengan mata kepala mereka dan membuat mereka merasa takut akan seksa-NYA sehingga diseksalah orang-orang yang berhak atas seksa-NYA adan tertimpa bencanalah orang-orang yang sepatutnya menerima bencana.
Apa yang ada pada kebanyakan orang... Ada yang benar(hak) dan ada yang batil; Ada yang sungguh-sungguh dan ada yang dusta; Ada yang [nasikh] dan ada yang [mansukh]; Ada yang umum dan ada yang khusus; Ada yang [muhkam] dan ada yang [mutasyabih]; Ada yang hafalan dan ada yang khayalan...:: Wahai orang yang memelihara... Ketahuilah! Hanya ada 4 macam orang yang menyampaikan [Hadis] kepada anda, tiada macam yang kelimanya:[yang pertama] ialah orang munafik; Ia menampakkan diri sama dengan orang beriman dan memperlihatkan diri sebagai muslim; Orang seperti itu, tidak takut berbuat dosa dan dengan sengaja berbicara dusta mengenai Rasulullah saw; Sekiranya kaum muslimin tahu bahawa ia seorang munafik dan pendusta, mereka tentu tidak sudi menerimanya dan tidak akan mempercayai kata-katanya; Ia mengatakan mengalami hidupnya Rasulullah saw, melihat beliau, mendengar dari beliau dan menukil apa yang dikatakan beliau; Kerana itu, banyak orang yang mahu menerima dan mempercayai kata-katanya; Sebenarnya, ALLAH Azza Wa Jalla telah menerangkan kepada anda mengenai orang-orang munafik dan telah pula menjelaskan sifat-sifat mereka; Akan tetapi masih banyak orang yang walaupun sudah menerima penjelasan, namun masih mendekati pemimpin-pemimpin yang sesat dan mendekati orang-orang yang mengajak mereka masuk neraka dengan jalan bermacam kepalsuan dan kebohongan; Kerana mereka percaya, maka pemimpin-pemimpin seperti itu mereka beri kedudukan sebagai para penguasa atas rakyat; Akhirnya para penguasa seperti itu makan harta kekayaan yang berada di bawah kekuasaannya; Pada umumnya orang suka mendekati raja-raja menyukai keduniaan kecuali mereka yang mendapat perlindungan ALLAH Azza Wa Jalla.[yang kedua] ialah orang yang mendengar sesuatu dari Rasulullah saw, tetapi ia tidak ingat seperti apa yang telah didengarnya; Lalu membayang-bayangkan menurut ingatannya sendiri; Ia tidak sengaja berdusta dan menyampaikan kepada orang apa yang diingatnya dan ia sendiri melaksanakannya; Kepada orang lain ia mengatakan,"Aku mendengar dari Rasulullah saw." Seumpama kaum muslimin tahu bahawa apa yang dikatakan orang itu hanya duga-dugaan belaka, tentu mereka tidak mahu menerimanya; Kalau itu sedar bahawa ia hanya menduga-duga sahaja, tentu ia sendiri menolaknya(tidak mahu melaksanakannya).[yang ketiga] ialah orang yang mendengar Rasulullah saw memerintahkan sesuatu tetapi kemudian beliau melarangnya(kerana sebab-sebab tertentu), sedang orang itu mengetahui adanya larangan tersebut ataupun(sebaliknya) ia mendengar Rasulullah saw melarang sesuatu tetapi kemudian memerintahkannya(kerana sebab-sebab tertentu), sedang orang itu tidak mengetahui adanya perintah tersebut; Orang demikian itu hanya ingat akan soal-soal yang dinasakh(mansukh) dan tidak mengetahui soal-soal yang menasakh(nasikh); Kalau ia tahu bahawa yang dilakukannya itu mansukh, tentu ia tidak melaksanakannya; Demikian juga kaum muslimin, kalau mereka tahu bahawa apa yang didengar dari orang itu mansukh mereka tentu menolaknya.[yang keempat] ialah orang tidak berdusta mengenai ALLAH Azza Wa Jalla dan rasul-NYA. Ia benci kepada perbuatan dusta kerana ia takut kepada ALLAH Azza Wa Jalla dan menjunjung tinggi kemuliaan Rasulullah saw. Ia ingat sepenuhnya apa yang didengar dari Rasulullah saw dan menyampaikannya kepada orang lain tanpa ditambah dan dikurangi. Ia ingat benar akan hal-hal yang menasakh(nasikh) dan mengamalkannya. Ia pun ingat benar akan hal-hal yang dinasakh(mansukh) dan menghindari pengamalannya. Ia mengetahui hukum-hukum yang bersifat khusus dan yang bersifat umum, yang muhkam(jelas dan terang) dan yang mutasyabih(samar-samar). Dengan pengetahuannya itu ia menempatkan segala sesuatu tepat pada tempatnya.:: Apa yang dikatakan Rasulullah saw... Ada yang bersifat khusus dan ada pula yang bersifat umum. Di antara orang-orang yang mendengarnya ada yang tidak memahami apa yang dimaksud oleh ALLAH Azza Wa Jalla dan apa yang dimaksud oleh rasul-NYA. Ia kemudian menyampaikan kepada orang lain tanpa memahami apa sebenarnya makna yang dimaksud oleh ucapan Rasulullah saw dan tidak mengerti tujuan apa yang beliau maksud dengan ucapannya itu. [Tidak semua sahabat] mahu bertanya ataupun minta pengertian kepada beliau. Mereka lebih suka mengharapkan kedatangan seorang Arab badwi yang biasanya banyak bertanya kepada beliau. Dalam kesempatan itu mereka turut mendengarkan jawaban Rasulullah saw.
:: Wahai orang yang mengetahui... Bahawa kebaikan seseorang tidak terletak pada asal keturunan dan harta kekayaannya yang banyak, melainkan terletak pada ilmu dan pengetahuannya. [Bila ALLAH Azza Wa Jalla hendak menistakan hamba-NYA, DIA menjauhkannya dari ilmu dan pengetahuan.:: Wahai orang yang mengetahui... Tiada kemuliaan setara dengan ilmu dan tiada kemalaratan yang lebih berat dari kebodohan; Tiada harta simpanan yang lebih bermanfaat daripada ilmu; Ilmu menjaga keselamatan hidupmu, tanpa ilmu engkau hanya menjadi penjaga hartamu! Oleh sebab itu mengejar ilmu lebih wajib bagimu daripada mengejar harta.:: Wahai orang yang mengetahui... Orang yang paling rendah nilainya ialah yang paling sedikit ilmu dan pengetahuannya; Orang yang berilmu akan tetap hidup kendati ia telah mati dan orang bodoh itu sesungguhnya telah mati kendati ia masih hidup; Orang yang hidup hanya mengejar kekayaan sesungguhnya ia telah mati, sedang orang yang memperkaya diri dengan ilmu dan pengetahuan, ia tetap hidup sepanjang zaman.Orang yang beramal tanpa ilmu sama dengan orang yang berpergian tidak lewat jalan yang semestinya; Makin lama ia berjalan, makin jauh dari tujuan; Lain halnya dengan orang berilmu, bila ia beramal ibarat orang yang berpergian menempuh jalan yang semestinya; Ia tahu dan sedar, apakah ia mengarah kepada tujuan ataukah mundur ataupun menyimpang?! Janganlah sekali-kali merasa malu menjawab "Tidak Tahu" jika engkau ditanya mengenai sesuatu yang engkau tidak tahu; Jangan pula engkau malu belajar kepada orang lain mengenai sesuatu yang tidak kau ketahui.:: Wahai orang yang mengetahui... Hulurkan tangan anda dan maafkanlah kesalahan mereka sebagaimana anda sendiri menginginkan ampunan ALLAH Azza Wa Jalla; Jangan anda menyesali permaafan yang telah anda berikan dan jangan pula anda merasa senang menghukum orang; Ketahuilah bahawa seorang pejuang yang gugur di jalan ALLAH Azza Wa Jalla, pahalanya tidak lebih besar daripada orang yang sanggup membalas tetapi ia lebih suka memberi maaf.Janganlah perkataanmu lebih banyak daripada perbuatanmu. [Yakni: Apa yang engkau katakan tidak boleh lebih dari apa yang engkau lakukan].
:: Janganlah ada seorang di antara kalian yang mengharap selain keredhaan ALLAH Azza Wa Jalla dan janganlah takut selain perbuatan dosa.Barangsiapa baik batinnya, ALLAH Azza Wa Jalla pasti menjadikan baik lahirnya; Sabar adalah keberanian; Hindarilah soal-soal yang dapat mendatangkan kesedihan dengan kekuatan tekad bersabar dan dengan berkeyakinan yang baik.:: Wahai orang yang terpelajar... Ketahuilah bahawa kekurangan di dunia dan kelebihan di akhirat sungguh lebih baik daripada kekurangan di akhirat dan kelebihan di dunia; Betapa banyak orang yang hidup kekurangan justeru ia beruntung dan betapa pula banyak orang yang hidup berkelebihan justeru ia menderita rugi; Yang diperintahkan ALLAH Azza Wa Jalla kepada kalian jauh lebih banyak daripada yang dilarang, kerana itu tinggalkanlah yang sedikit demi kepentingan yang banyak, tinggalkanlah yang diharamkan untuk memperoleh yang dihalalkan dan tinggalkanlah yang sempit untuk dapat meraih yang luas. ALLAH Azza Wa Jalla menjamin rezeki bagi kalian dan memerintahkan kalian bekerja, kerana itu menuntut sesuatu yang telah dijamin tidak lebih baik daripada mengerjakan sesuatu yang diwajibkan atas kalian; Rezeki yang luput hari ini masih dapat diharapkan kedatangannya hari esok, tetapi umur yang terbuang sia-sia kelmarin tidak dapat diharapkan kembalinya hari ini; Harapan hanya mengenai yang bakal datang, sedang bagi yang telah lewat tiada lain kecuali penyesalan; Kerana itu hendaklah kalian benar-benar bertakwa kepada ALLAH Azza Wa Jalla dan janganlah sekali-kali kalian mati kecuali dalam keadaan berserah diri kepada-NYA (sebagai muslim).:: Wahai orang yang terpelajar... Hendaklah kalian selalu bertakwa kepada ALLAH Azza Wa Jalla dengan ketakwaannya seorang yang berakal dan yang hatinya senantiasa sibuk berfikir; Bertakwalah seperti ketakwaan orang yang bila mendengar kebenaran, ia menundukkan kepala; Bila berbuat kesalahan, ia mengaku; Bila merasa takut kerana belum berbuat kebajikan, ia segera berbuat; Dan bila telah sedar, ia bertaubat lalu mengikuti tauladan yang baik.:: Wahai orang yang terpelajar... Ke[zuhud]an membuat orang tidak bercita-cita [muluk], membuat orang bersyukur bila memperoleh nikmat dan membuat orang bersih dari hal-hal yang haram. Hari ini (yakni dalam kehidupan dunia ini) yang ada hanyalah amal, tiada perhitungan; Dan hari esok (yakni di akhirat kelak) yang ada hanyalah perhitungan, tiada amal. Alangkah bahagianya orang-orang yang hidup zuhud di dunia dengan harapan memperoleh kebajikan di akhirat; Mereka itu ialah orang-orang yang menjadikan bumi ini sebagai hamparan, menjadikan tanahnya sebagai alas tidur, menjadikan airnya sebagai minuman terbaik, menjadikan al-Qur'an sebagai syi'ar, menjadikan doa sebagai selimut dan hidup zuhud seperti yang dilakukan Nabi Isa a.s.Dapat terjadi seorang berilmu mati terbunuh oleh kebodohannya kerana ilmunya tidak bermanfaat bagi dirinya (tidak diamalkan); Orang yang terlampau mencintai keduniaan dan memuja-mujanya sama dengan orang yang sangat membenci akhirat dan menentangnya; Antara dua hal itu ibarat jarak antara timur dan barat, makin dekat kepada yang satu bererti makin jauh dari yang lain; Keduanya sama bahayanya! Ketakwaan kepada ALLAH Azza Wa Jalla adalah kunci kebenaran dan simpanan bekal untuk dibawa mati

Cinta kepada Allah SWT


Kita hendaklah sentiasa bertawakkal kepada Allah. Jika kita sentiasa patuh akan perintah-Nya pada waktu kita senang, Allah akan menolong kita pada waktu susah. Firman Allah yang bermaksud"Sesiapa yang bertaqwa kepada Allah, Allah akan memberinya jalan keluar (ketika menghadapi musibah), memberikannya rezeki tanpa disangka-sangka. Sesiapa yang bertawakkal kepada Allah, ia akan dapat (kebaikan), sesungguhnya Allah itu menyampaikan hajat. Sesungguhnya Allah itu maha berkuasa atas semua perkara" Allah itu Maha Pengasih lagi Maha Pemurah. Jikapun kita rasa kita hidup susah di dunia, itu bukan bermakna Allah tidak sayangkan kita bahkan Allah telah menyediakan untuk kita sesuatu yang amat istimewa di akhirat nanti. Beramallah dengan ikhlas tanpa mengharap sebarang balasan. Malah seorang wali Allah iaitu Rabiatul Adawiyah pernah berdoa kepada Allah "Ya Allah, aku beribadah kepada-Mu semata-mata kerana aku cinta pada-Mu. Jika aku beribadah kepada-Mu kerana mengharapkan syurga-Mu, jauhkanlah aku daripada syurga-Mu. Dan jika aku beribadah kerana takutkan neraka-Mu, humbankanlah aku ke dalam neraka-Mu" Pilihlah jalan hidup yang benar dan lurus. Surah Assyamsu ayat 8-10 yang bermaksud:"Lalu diilhamkan (Allah) kepadanya mana yang buruk dan mana yang baiknya), Sesungguhnya telah menanglah orang yang membersihkan jiwanya) dan, merugilah orang yang mengotorkannya."Kita sebagai orang Islam mestilah sentiasa berusaha berbuat baik. Firman Allah dalam surah Ali Imran;139 yang bermaksud; "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati; pada hal kamulah yang paling tinggi (darjatnya) jika kamu orang yang beriman".JADIKAN ALLAH SAHABAT TERBAIK,Siapakah sahabat paling setia dalam hidup anda? Suami? Isteri? Anak atau bapa atau sahabat atau sesiapa sahaja yang paling anda sayang dan cintai.Mungkin kasih dan cinta anda tidak berbelah bahagi, tapi terjaminkah ia kekal abadi? Mungkin sahabat yang paling akrab bertukar menjadi musuh atas sebab-sebab tertentu. Atau mungkin cinta yang anda rasa suci itu tidak diberkati Allah. Jadi siapakah yang akan menemani hidup kita hingga ke akhirat nanti?Kadang-kadang kita lupa, kita ada 'sahabat 'yang sentiasa menemani kita semenjak pada detik-detik manapun kehidupan kita. Sentiasa ada pada waktu kita susah atau waktu kita senang, waktu kita bersendiri atau berkelompok, waktu kita ketawa atau menangis. Namun, dek lemahnya iman kita, kita berasa cemas dan keluh kesah kerana merasakan tidak ada orang yang pedulikan kita.Allah berfirman " Jika seseorang mendekati-Ku sejengkal, Aku akan mendekatinya sehasta. Jika Dia mendekatiku sehasta, Aku akan mendekatinya sedepa. Dan jika dia datang kepada-Ku berjalan, Aku akan datang kepadanya berlari" Riwayat Bukhari dari Anas dan Abu Hurairah. Nah, lihatlah betapa kasihnya Allah kepada kita, bahkan kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya melebihi kasih seorang ibu terhadap bayinya yang sedang menyusu. Jika kita ingin menjadikan Allah sebagai sahabat, samakah ia dengan sahabat manusia yang lain? Tentu tidak! Kita hendaklah beradab dan bersopan terhadap Allah sama ada zahir dan batin. Bersopan secara zahir ialah menunaikan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya.Sementara bersopan secara batin ialah kita hendaklah mengikhlaskan diri terhadap-Nya dan malu apabila sengaja atau tidak sengaja melanggar larangan-Nya.Kita seringkali merasa malu jika berbuat salah di hadapan kawan tapi sebaliknya jika di belakang mereka. Jika kita menjadikan Allah sebagai sahabat, kita akan berasa Allah sentiasa memantau perlakuan kita.Teman yang baik ialah yang dapat membimbing kita kearah kebaikan dan keselamatan. Yang maha mengetahui segala kekuatan dan kelemahan kita. Yang tidak mengharapkan apa-apa balasan bahkan Dialah yang memberi ganjaran yang tidak kita sangka-sangka. Berbeda betul dengan makhluk yang kita jadikan sahabat; yang selalunya mengharapkan manfaat daripada ikatan persahabatan Dan sahabat mahkluk kita sangat banyak kelemahan, mana mungkin mereka menolong kita bila-bila masa kita menghadapi kesulitan.Ingatlah sahabat kita yang sangat istimewa ini; yang tidak mengharapkan balasan, bahkan Dialah yang menolong kita semasa kita susah dan memberi ganjaran atas keikhlasan persahabatan kita.Allah telah berfirman "Sesungguhnya Allah telah membeli daripada orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan syurga kepada mereka" At Taubah 111. Dalam ayat berikutnya, Allah telah menetapkan ciri-ciri hamba-Nya yang terpilih; " Mereka itu ialah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji (Allah), yang mengembara (untuk menuntut ilmu dan yang menyuruh berbuat baik dan yang melarang berbuat kejahatan, serta yang menjaga batas-batas hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman (yang bersifat demikian) At Taubah 112.br> Sungguhlah bertuahlah sesiapa yang dipilih oleh Allah untuk membuka hati kita menjadikan Allah sebagai sahabat terbaik kita dunia dan akhirat. Jadi, bagaimanakah kita hendak mengetahui Allah menerima persahabatan kita? Abu Darda' r.a. berkata bahawasanya Nabi s.a.w telah bersabda: Allah telah berfirman: 'Aku ada bersama hamba-Ku ketika dia mengingati-Ku dan bergerak kedua bibirnya (untuk mengingati-Ku)' Riwayat Abu Daud."Ketahuilah, dengan mengingati Allah akan tenteramlah fikiran kita" Ar Ra'd 28 MUTIARARasulullah s.a.w bersabda: 'Sesiapa yang suka bertemu dengan Allah, maka Allah suka menerimanya dan sesiapa yang tidak suka bertemu dengan Allah, Allah juga tidak suka menerimanya"Rasulullah s.a.w bersabda: "Sesungguhnya yang paling tercinta kapmu kepada-Ku dan yang paling tempat duduk dengan-Ku pada hari kiamat, ialah yang terbagus akhlak daripada kamu" (HR Ath Thabrani dari Yabir)Ahli tasawwuf berkata: "Orang yang berputus asa tidak berusaha, sementara orang yang ujub meresakan dirinya telah cukup beramal""Orang yang bijaksana ialah mereka yang merendahkan dirinya dan beramal sebagai persiapan hidup setelah mati"Sebahagian ulama berkata: "Barangsiapa mengikuti nafsu syahwatnya dan kemarahannya, niscaya dua hal itu menghalaunya kepada api neraka"

Israk dan Mikraj


RASULULLAH saw mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh jibril, mika`il
dan satu malaikat yang lain. Hati baginda saw dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul hitam ('alaqah) iaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan hikmat, ilmu, dan iman ke dalam dada Rasulullah saw. Selesai pembedan, didatangkan Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah saw dalam perjalanan luar biasa yang terkenal dengan nama "Israk" itu.
Israk (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masdil-Aqsha):
Sepanjang perjalanan israk (berjalan malam) itu Rasulullah saw diiringi (ditemani) oleh Jibril a.s dan Israfil a.s. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-tempat yang mulia dan bersejarah), Rasulullah saw diarah oleh Jibril supaya berhenti dan bersembahyang dua rakaat. Antara tempat-tempat berkenaan ialah:
Madyan dan Tursina, iaitu tempat nabi Musa as berkata-kata (munajat) dengan Allah Taala;
Baitul-Laham (tempat nabi 'Isa a.s dilahirkan).
Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah saw menghadapi gangguan jin 'Afrit dengan api jamung dan baginda dapat menyasikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib. Antaranya :
Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. Apabila dituai, hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku berulang-ulang. Raslulullah saw dibertahu oleh Jibril : Itulah kaum yang berjihad fi sabilillah yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan sehingga gandaan yang lebih banyak
Tempat yang berbau harum. Rasulullah saw diberitahu oleh jibril : Itulah bau kubur Mayitah (tukang sisir rambut anak Fir'aun) bersama suaminya dan anak-anak-nya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya) yang dibunuh oleh Fir'aun kerana tetap teguh beriman kepada Allah (tak mahu mengakui Fir'aun sebagai tuhan).
Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan berkali-kali. Jibril memberitahu Rasulullah : itulah orang-orang yang berat kepala mereka untuk sujud (sembahyang).
Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur) dengan secbeis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara api dan batu neraka jahannam. Kata Jibril : Itulah orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat harta mereka.
Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk sedangkan daging masak ada di sisi mereka. Kata Jibril: Itulah lelaki dan perempuan yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai isteri / suami.
Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibril : Itulah orang yang makan riba`.
Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya memikulnya, tapi ditambahkan lagi kayu yang lain. Kata Jibril : Itulah orang tak dapat menunaikan amanah tetapi masih mahu menerima amanh yang lain.
Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa. Kata Jibril: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia sendiri tak melakukannya.
Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata Jibril: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan maruah (mencela, menghinakan) orang.
Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibril : Itulah orang yang bercakap besar (Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah terlambat.
Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan. Rasulullah saw tidak memperdulikannya. Kata Jibril : Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada akhirat.
Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti. Rasulullah saw tidak menghiraukannya. Kata Jibril: Itulah orang yang mensesiakan umurnya sampai ke tua.
Tiba di masjid al-Aqsha, Rasulullah turun dari buraq. Kemudian masuk ke dalam masjid dan mengimamkan sembahyang dua rakaat dengan segala para anbia` dan mursalin menjadi ma`mum. Rasulullah saw terasa dahaga, lalu dibawa Jibril dua bejana yang berisi arak dan susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibril: Baginda membuat pilhan yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat.

Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):
Didatangkan mi'raj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah saw dan Jibril a.s. naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).
Langit Pertama:
Rasulullah saw dan Jibril masuk ke langit pertma, lalu berjumpa dengan nabi Adam a.s. Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka sangat huduh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan.
Langit Kedua:
Nabi saw dan Jibril naik tangga langit yang kedua, lalu masuk dan bertemu dengan nabi 'Isa a.s dan nabi Yahya a.s.
Langit Ketiga:
Naik langit ketiga. Bertemu dengan nabi Yusuf a.s.
Langit Keempat:
Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan nabi Idris a.s.
Langit Kelima:
Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan nabi Harun a.s yang dikelilingi oleh kaumnya Bani Israil.
Langit Keenam:
Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan nabi-nabi dan seterusnya dengan nabi Musa a.s. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibril) lalu dapat melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga tanpa hisab.
Langit Ketujuh:
Naik tangga langit ketujuh dan masuk langit ketujuh lalu bertemu dengan nabi Ibrahim Khlilullah yang sedang bersandar di Baitul-Ma'mur dihadapi oleh beberapa orang kaumnya. Kepada Rasulullah saw, nabi Ibrahim a.s. bersabda, "Engkau akan berjumapa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat dan terlalu dhaif, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam tanaman syurga iaitu LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH". Mengikut riwayat lain, nabi Irahim a.s bersabda, "Sampaikan salamku kepada umahmu dan beritahu mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamannya ialah lima kalimah, iaitu:
SUBHANALLAH
WAL-HAMDULILLAH
WA LA ILAHA ILLALLAH
ALLAHU AKBAR
WA LA HAULA WA LA QUWWATA ILLA BILLAHIL-'ALIYYIL-'AZHIM.
Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam syurga".

Setelah melihat beberpa peristiwa lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibril masuk ke dalam Baitul-Ma'mur dan bersembahyang (Baitul-Ma'mur ini betul-betul di atas Baitullah di Mekah).
Tangga Kedelapan:
Di sinilah disebut "al-Kursi" yang berbetulan dengan dahan pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah s.a.w menyaksikan pelbagai keajaipan pada pokok itu : Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah, daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi permata-permata yang indah. Unggas- unggas emas berterbangan. Semua keindahan itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah s.a.w dapat menyaksikan pula sungai al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga dan kemudian melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya.
Tangga Kesembilan:
Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha. Rasulullah saw masuk di dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur 'Arasy, iaitu lelaki di dunia yang lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak memaki ibu bapanya.
Tangga Kesepuluh:
Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan Hadhrat Rabbul-Arbab lalu dapat menyaksikan Allah Subhanahu wa Taala dengan mata kepalanya, lantas sujud. Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul-Nya:
Allah S.W.T: Ya Muhammad.
Rasulullah : Labbaika.
Allah S.W.T: Angkatlah kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan.
Rasulullah : Ya, Rabb. Engkau telah ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia, syaitan dan angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau lindungi dia dan ibunya daripada syaitan.
Allah S.W.T: Aku ambilmu sebagai kekasih. Aku perkenankanmu sebagai pemnyampai berita gembiran dan amaran kepada umatmu. Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh ayat (surah al-Fatihah) yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di bawah 'Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar makruf dan nahi munkar. Aku kurniakanmu panji-panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan semua yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan Aku fardhukan atasmu dan umatmu lima puluh (waktu) sembahyang.
Selesai munajat, Rasulullah s.a.w di bawa menemui nabi Ibrahim a.s kemudian nabi Musa a.s. Nabi Musa a.s. menyuruh Rasulullah s.a.w merayu kepada Allah S.W.T agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu. Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah perkenan memfardhukan sembahyang lima waktu sehari semalam dengan mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga.
Selepas Mikraj:
Rasulullah a.s turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis. Lalu menunggang buraq untuk perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam perjalanan ini bagina bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi saksi (bukti) peistiwa israk-mikraj yang amat ajaib itu. Daripada satu riwayat, peristiwa ini berlaku pada malam Isnin, 27 Rajab, kira-kira 18 bulan sebelum Hijrah Rasulullah ke Madinah). Wallahu a'lam.

Kenapa Aku di uji ?


KENAPA AKU DI UJI ?

Surah Al-Ankabut ayat 2-3

•Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orangyang dusta.

KENAPA AKU TIDAK MENDAPATKAN APA YANG AKUIDAM-IDAMKAN?

Surah Al-Baqarah ayat 216

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui

KENAPA UJIAN SEBERAT INI?

Surah Al-Baqarah ayat 286

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya

RASA FRUSTASI?

Surah Al-Imran ayat 139

•Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.

BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA?

Surah Al-Imran ayat 200

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.

Surah Al-Baqarah ayat 45

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

APA YANG AKU DAPAT DARI SEMUA INI?

Surah At-Taubah ayat 111

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.

KEPADA SIAPA AKU BERHARAP?

Surah At-Taubah ayat 129

Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Ilah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal

AKU TAK DAPAT BERTAHAN LAGI!!!!!

Surah Yusuf ayat 87

dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.

Surah An-Nisaa' ayat 86

Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan lebih baik, atau balaslah(dengan yang serupa). Sesungguhnya Allahmemperhitungkan segala sesuatu.

SUBHANALLAH


Mari kita berbenah dan terus berbenah..untuk memepersembahkan yang terbaikdalam masa hidup kita...Dengan torehan kemuliaan dan semangat pantang menyerah...Dimanapun. kapanpun dan dengan siapapun..selama ALLAH SWTmenjadi "..just The ONE goal..“ Insya Allah akan "bahagia" sebagaimana doayang sering terlantun untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.





Lima Jenis Racun dan Lima Penawarnya .....

Dunia itu racun,zuhud itu obatnya.2. Harta itu racun,zakat itu obatnya.3. Perkataan yang sia-sia itu racun,zikir itu obatnya.4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya.5. Seluruh tahun itu racun,Ramadhan itu obatnya.

Ada 4 di pandang sebagai ibu ", yaitu :1. Ibu dari segala OBAT adalah SEDIKIT MAKAN.2. Ibu dari segala ADAB adalah SEDIKIT BERBICARA.3. Ibu dari segala IBADAT adalah TAKUT BUAT DOSA.4. Ibu dari segala CITA CITA adalah SABAR.
Berpesan-pesanlah kepada kebenaran dan kesabaran.Beberapa kata renungan dari Qur'an :Orang Yang Tidak Melakukan Solat:Subuh : Dijauhkan cahaya muka yang bersinarZuhor : Tidak diberikan berkah dalam rezekinyaAsar : Dijauhkan dari kesihatan/kekuatanMaghrib : Tidak diberi santunan oleh anak-anaknya.Isyak : Dijauhkan kedamaian dalam tidurnya

Kubur Setiap Hari Menyeru Manusia Sebanyak Lima (5) Kali ....

. Aku rumah yang terpencil,maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.2. Aku rumah yang gelap,maka terangilah aku dengan selalu solat malam.3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu,bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.4. Aku rumah ular berbisa,maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir,maka banyaklah bacaan"Laa ilahaillallah, Muhammadar Rasulullah", supaya kamu dapat jawapan kepadanya.

Perkara Sebelum Tidur ( Tafsir Haqqi )

Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : "Ya Aisyah jangan engkau tidur
sebelum melakukan empat perkara, yaitu : 1. Sebelum khatam Al Qur'an, 2.
Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir, 3. Sebelum para
muslim meridloi kamu, 4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....
"Bertanya Aisyah : "Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara
seketika?" Rasul tersenyum dan bersabda : "Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas
tigakali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur'an.
Bismillaahirrohmaanirrohiim, Qulhualloohu ahad' Alloohushshomad' lam yalid walam yuulad' walam yakul lahuu kufuwan ahad' ( 3 x )
Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan
memberi syafaat di hari kiamat. Bismillaahirrohmaanirrohiim, Alloohumma
shollii 'alaa syaidinaa Muhammad wa alaa aalii syaidinaa Muhammad ( 3 x )
Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredloi kamu.
Astaghfirulloohal adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa
atuubu ilaih (3x )
Dan,perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka
seakan-akankamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh"
Bismillaahirrohmaanirrohiim, Subhanalloohi Walhamdulillaahi walaailaaha
illalloohu alloohu akbar(3 x )
Sekian untuk ingatan kita bersama.
* Kalau rajin..Tolong sebarkan kisah ini kepada saudara Muslim yang lain.
Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan bagi orang yang
mengajarnya meskipun dia sudah mati.

Kunci-kunci Rizki

Di antara hal yang menyibukkan hati manusia adalah mencari rizki. Tidaksedikit dari kalangan manusia ini yang mencari rizki dengan cara yangdiharamkan Allah. Baik dari golongan tingkat atas maupun tingkat paling bawah, baik oleh pejabatnya maupun oleh buruh sekalipun. Mereka tidak lagi peduli terhadap larangan Allah dan Rasul-Nya , Mereka tidak lagi bisa membedakan mana yang halal dan mana yang haram karena akal sehatnya sudah tak dapat lagi berfungsi lantaran rakusnya terhadap dunia dan lupa terhadap Allah Ar Razzaaq.Kita dapat menyaksikan dengan mata kepala kita sendiri, banyak dari kaummuslimin mendatangi tempat-tempat yang haram dikunjungi sepertidukun-dukun, paranormal, orang pintar atau apa saja sebutan mereka
yang mengaku mengetahui perkara yang ghaib. Mereka meminta melalui perantaraan orang orang yang dianggap bisa mengeluarkan mereka dari musibah dan mereka juga memohon pertolongan untuk mengetahui urusan yang ghaib. Dan ketahuilah, bahwa rizki adalah salah satu dari perkara yang ghaib itu.Adalah suatu kewajiban bagi kita untuk bertawakkal kepada Allah yang telah menciptakan dan menanggung rizki semua makhluk-Nya. Dan sudah keharusan
bagi kita untuk mengembalikan semua perkara yang ghaib itu kepada Allah saja.Allah dan Rasul-Nya telah memerintahkan kita untuk mencari rizki yanghalal dan baik, yang tentunya dengan cara berusaha yang halal dan baikpula. Namun disamping itu Allah dan Rasul-Nya memberi jalan kepada kitadengan dibukanya kunci-kunci rizki yang tentu saja tanpa meninggalkan kasab (usaha).Kita akan bertanya dimanakah letak kunci-kunci rizki tersebut? Inilah 10 kunci-kunci rizki yang dikhabarkan kepada kita oleh Allah dan Rasul-Nya :1. Istighfar dan TaubatNabi Nuh u berkata kepada kaumnya : "Maka aku katakan kepada mereka,
mohon ampunlah kepada Rabb-mu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun,
niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan
harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan
(pula didalamnya) sungai-sungai". (QS Nuh : 10-12)2. Taqwa Fiman Allah : "Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akanmengadakan jalan keluar baginya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya". (QS. Ath-Thalaq : 2-3)3. Bertawakkal (berserah diri) kepada Allah Rasulullah r bersabda : "Sungguh, seandainya kalian bertawakkal kepadaAllah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya kalian akan diberi rizkisebagaimana rizki burung-burung. Mereka berangkat pagi dengan perut lapar,
dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang". (HSR. Ahmad,Tirmidzi, Ibnu Majah,
Ibnul Mubarak, Ibnu Hibban, Al Hakim, Al Qudha'i dan Al Baghawi dari 'Umar bin Khaththab t)4. Beribadah sepenuhnya kepada Allah semataRasulullah r bersabda : "Sesungguhnya Allah berfirman : "Wahai anak Adam,
beribadahlah sepenuhnya kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan
dan Aku penuhi kebutuhanmu. (Dan) jika kalian tidak melakukannya, niscaya Aku penuhi
tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi kebutuhanmu". (HSR. Ahmad, Tirmidzi,
Ibnu Majah dan Al Hakim dari Abu Hurairah t)5. Menjalankan Haji dan UmrahRasulullah r bersabda : "Kerjakanlah haji dengan umrah atau sebaliknya.Karena sesungguhnya keduanya dapat menghilangkan kemiskinan dan dosa sebagaimana api dapat menghilangkan kotoran (karat) besi." (HSR Nasa'i. Hadits ini shahih menurut Imam Al Albani. Lihat Shahih Sunan Nasa'i.)6. Silaturrahim (menyambung tali kekerabatan yang masih ada hubungan nasab)Rasulullah r bersabda : "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizkinya dandipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturrahim" (HSR.Bukhari)7. Berinfak dijalan AllahAllah berfirman : "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allahakan menggantinya. Dialah sebaik-baiknya Pemberi rizki". (QS. Saba : 39)8. Memberi nafkah kepada orang yang menuntut ilmuAnas bin Malik t berkata : "Dulu ada dua orang bersaudara pada masaRasulullah r. Salah seorang mendatangi (menuntut ilmu) pada Rasulullah r,sedangkan yang lainnya bekerja. Lalu saudaranya yang bekerja itu mengadu kepada Rasulullah r (lantaran ia memberi nafkah kepadasaudaranya itu), maka Beliau r bersabda : "Mudah-Mudahan engkau diberirizki dengan sebab dia". (HSR.Tirmidzi dan Al Hakim, Lihat Shahih SunanTirmidzi)9. Berbuat baik kepada orang-orang lemahMush'ab bin Sa'd t berkata, bahwasanya Sa'd merasa dirinya memilikikelebihan daripada orang lain. Maka Rasulullah r bersabda : "Bukankahkalian ditolong dan diberi rizki lantaran orang-orang lemah diantara kalian?". (HSR. Bukhari)10. Hijrah dijalan AllahAllah berfirman : "Barangsiapa berhijrah dijalan Allah, niscaya merekaakan mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yangbanyak". (QS. An Nisa : 100)Demikianlah beberapa kunci-kunci rizki dalam Islam yang memang sudahselayaknya seorang muslim untuk yakin terhadap apa yang difirmankan Allah dan apa yang disabdakan Rasul-Nya r supaya kita tidak terjerumus kedalam I'tiqad (keyakinan), perkataan dan perbuatan yang bathil.Semoga shalawat dan salam dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad,
kepada segenap keluarga, shahabat dan orang-orang yang mengikutinya
dengan baik sampai akhir zaman nanti. Wallahu A'lam.

Wednesday, April 18, 2007

Ratib Al-Haddad

Al-Imam Al-Qutub Abdullah bin Alawi Al-Haddad.

Ratib Al-Haddad ( http://www.alhawi.net/ratib_al.htm )ini mengambil nama penyusunnya, yaitu Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal. Daripada doa-doa dan zikir-zikir karangan beliau, Ratib Al-Haddad lah yang paling terkenal dan masyhur. Ratib yang bergelar Al-Ratib Al-Syahir (Ratib Yang Termasyhur) disusun berdasarkan inspirasi, pada malam Lailatul Qadar 27 Ramadhan 1071 Hijriyah (bersamaan 26 Mei 1661).
Ratib ini disusun bagi menunaikan permintaan salah seorang murid beliau, ‘Amir dari keluarga Bani Sa’d yang tinggal di sebuah kampung di Shibam, Hadhramaut. Tujuan ‘Amir membuat permintaan tersebut ialah bagi mengadakan suatu wirid dan zikir untuk amalan penduduk kampungnya agar mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri daripada ajaran sesat yang sedang melanda Hadhramaut ketika itu.
Pertama kalinya Ratib ini dibaca ialah di kampung ‘Amir sendiri, yaitu di kota Shibam setelah mendapat izin dan ijazah daripada Al-Imam Abdullah Al-Haddad sendiri. Selepas itu Ratib ini dibaca di Masjid Al-Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim dalam tahun 1072 Hijriah bersamaan tahun 1661 Masehi. Pada kebiasaannya ratib ini dibaca berjamaah bersama doa dan nafalnya, setelah solat Isya’. Pada bulan Ramadhan ia dibaca sebelum solat Isya’ bagi mengelakkan kesempitan waktu untuk menunaikan solat Tarawih. Mengikut Imam Al-Haddad di kawasan-kawasan di mana Ratib al-Haddad ini diamalkan, dengan izin Allah kawasan-kawasan tersebut selamat dipertahankan daripada pengaruh sesat tersebut.
Apabila Imam Al-Haddad berangkat menunaikan ibadah Haji, Ratib Al-Haddad pun mula dibaca di Makkah dan Madinah. Sehingga hari ini Ratib berkenaan dibaca setiap malam di Bab al-Safa di Makkah dan Bab al-Rahmah di Madinah. Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi pernah menyatakan bahwa sesiapa yang membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman dengan terus membaca “ La ilaha illallah” hingga seratus kali (walaupun pada kebiasaannya dibaca lima puluh kali), ia mungkin dikurniakan dengan pengalaman yang di luar dugaannya.
Beberapa kebedaan boleh didapati di dalam beberapa cetakan ratib Haddad ini terutama selepas Fatihah yang terakhir. Beberapa doa ditambah oleh pembacanya. Al Marhum Al-Habib Ahmad Masyhur bin Taha Al-Haddad memberi ijazah untuk membaca Ratib ini dan menyarankannya dibaca pada masa–masa yang lain daripada yang tersebut di atas juga di masa keperluan dan kesulitan. Mudah-mudahan sesiapa yang membaca ratib ini diselamatkan Allah daripada bahaya dan kesusahan. Ameen.
Ketahuilah bahawa setiap ayat, doa, dan nama Allah yang disebutkan di dalam ratib ini telah dipetik daripada Al-Quran dan hadith Rasulullah S.A.W. Terjemahan yang dibuat di dalam ratib ini, adalah secara ringkas. Bilangan bacaan setiap doa dibuat sebanyak tiga kali, kerana ia adalah bilangan ganjil (witir). Ini ialah berdasarkan saranan Imam Al-Haddad sendiri. Beliau menyusun zikir-zikir yang pendek yang dibaca berulang kali, dan dengan itu memudahkan pembacanya. Zikir yang pendek ini, jika dibuat selalu secara istiqamah, adalah lebih baik daripada zikir panjang yang dibuat secara berkala .Ratib ini berbeda daripada ratib-ratib yang lain susunan Imam Al-Haddad kerana ratib Al-Haddad ini disusun untuk dibaca lazimnya oleh kumpulan atau jamaah.

Kaabah Qiblah sides countries


Kaabah Interior


Hajar Aswad


Kaabah Exterior


Kaabah Dimension


Pedang Khalifah Sahabi


Pedang Rasulullah SAW


Baju Rasulullah SAW


Pintu Kabah yang lama


Friday, April 13, 2007

Haruskah Karena Mengejar Akhirat, Terpuruk Didunia?

Dalam paparan kehidupan sekarang ini, manusia sering terpedaya oleh dunia,seolah-olah dunia segala-galanya. Prinsip hidup matrealisme "Kebendaanmenentukan kekuatan seseorang. telah menjadikan mereka menjadihamba dunia, sehingga setiap aktivitasnya diorientasikan untuk mengejardunia. Maka, apa yang dibicarakannya dan apa yang dilakukannya tidakterlepas dengan dunia. Karena, "Mereka bergembira dengan kehidupan didunia,padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalahkesenangan (yang sedikit).. (QS. Ar-Ra'd (13): 26)Ibadah menjadi penghalang bagi orang-orang seperti itu. Makanya, tidaksedikit orang yang menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungansebesar-besarnya, demi kepuasan hatinya. Tapi, sebenarnya hati tidak akanterpuaskan oleh sebesar apapun hasil yang diraih, karena hatinya sudahdikuasai oleh hawa nafsu duniawiannya. Sehingga, perasaan yang merekarasakan adalah perasaan kurang terus, biarpun kekayaannya telah melimpahruah. Padahal, keuntungan di dunia ada batasnya dan keuntungan yangdidapatkan di dunia itu merupakan sebagian kecilnya saja dan bagiorang-orang seperti ini tidak ada bagian sedikit pun nanti di akhirat kelak.Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT. yang artinya:"Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkeuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di duniaKami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginyasuatu bahagianpun di akhirat (QS. Asy-Syuura (42): 20).Kalau begitu, bagaimana caranya mengejar akhirat, tetapi dunia tidakterpuruk ?Caranya dengan mengoptimalkan ibadah kita kepada Allah SWT. JadikanAl-Qur'an dan Al-Hadits sebagai petunjuk dalam beribadah kepada Allah SWT.Sehingga, apa yang diucapkan dan apa yang dilakukannya sesuai denganAl-Qur'an dan Al- Hadits. Masalah rezeki itu adalah sudah menjadi urusanAllah SWT. yang akan melimpahkan rezekinya kepada kita sebagai hambanya.Yang wajib kita lakukan adalah beribadah dan ikhtiar.Setiap Muslim dituntut bekerja sekuat tenaga dan mengerahkan segalakemampuannya. Allah SWT. menilai kesungguhannya dalam bekerja. Sebagaimanayang di firmankan oleh Allah SWT. yang artinya:"Katakanlah: 'Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah di antara kita yangakan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini..(QS Az-Zumar(39): 39).Bekerja merupakan wujud syukur kepada Allah SWT. Orang yang bekerja berartitelah menggunakan nikmat kesehatan fisik yang diberikan Allah secara baikdan benar. Sebagaimana yang di firmankan oleh Allah SWT. yang artinya:"Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikitsekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih (QS Sabaa (34):13).Apa lagi Islam menghargai orang yang makan dan minum dari hasil kerjanyasendiri. Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seseorang mengonsumsi makananitu lebih baik daripada mengonsumsi makanan yang diperoleh dari hasil kerjasendiri, sebab Nabi Allah, Daud, mengonsumsi makanan dari hasilkerjanya.(HR Bukhari).Hadis ini mendorong setiap muslim untuk bekerja memperoleh kebutuhan hidupmenggunakan tangan dan kekuatan fisiknya. Kemuliaan dan kehormatannyaditentukan oleh kemampuan menggunakan potensi diri untuk bekerja. Dalambekerja harus ada rencana yang baik dan matang karena akan menentukankeberhasilan dari kerja tersebut. Rencana dibuat untuk jangka pendek danpanjang. Sebagaimana yang di firmankan oleh Allah SWT. yang artinya:"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiapdiri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat),dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yangkamu kerjakan (QS Al-Hasyr (59): 18).Kaum Muslimin diperintahkan oleh Allah untuk bekerja, tetapi ia tidakmengetahui dan bisa memastikan hasilnya. Ini pula yang mendorongnya bekerjamaksimal agar mencapai hasil memuaskan. Sebagaimana yang di firmankan olehAllah SWT. yang artinya:"Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akandiusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumimana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi MahaMengenal (QS Luqman (31): 34).Dari semua paparan ayat yang saya sampaikan diatas menunjukkan bahwa, kitatidak akan terpuruk, kalau kita benar-benar beribadah kepada Allah SWT. danbenar kata Allah, "Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akanKami tambah keuntungan itu baginya. Dan orang yang mengharapkanakhirat, dia akan benar-benar melaksanakan apa-apa yang terkandung di didalmAl-Qur'an dan Al-Hadits, sehingga jiwanya menjadi kuat. Bekerja dan berusahajuga merupakan repleksi dari pengamalan Al-Qur'an dan Al-Hadits, dan itujuga merupakan ibadah kepada Allah SWT. selama niatnya lurus, karenamengharaf ridha Allah SWT.Kesimpulannya adalah "Bukan pembangunan materi yang akan mengantarkan kepadajiwa yang kuat, akan tetapi jiwa yang kuat itu yang akan mengantar kekuatanmateri

Tujuh Golongan yang Mendapat Perlindungan Allah di Hari Akhir


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saudara saudariku yang kucintai. Kali ini kita membahas tujuh golongan manusia yang dimuliakan oleh Allah di hari akhirat kelak. Ikhwah fillah rahimakumullah, simaklah hadits Rasulullah SAW, hadits mutafaqun'alaih, shahih Bukhari Muslim:Dari Nabi SAW, beliau bersabda: "Ada tujuh golongan yang bakal dinaungi olehAllah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dengan ibadah kepada Allah (selalu beribadah), seseorang yang hatinya bergantung kepada masjid (selalu melakukan shalat berjamaah di dalamnya), dua orang yang saling mengasihi di jalan Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah, seseorang yang diajak perempuan berkedudukan dan cantik (untuk bezina), tapi ia mengatakan: "Aku takut kepada Allah", seseorang yang diberikan sedekah kemudian merahasiakannya sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang dikeluarkan tangan kanannya, dan seseorang yang berdzikir (mengingat) Allah dalam kesendirian, lalu meneteskan air mata dari kedua matanya." (HR Bukhari) Tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan dari Allah yang pada hari itu tidak ada perlindungan kecuali hanya perlindungan Allah.Yang pertama, imamun adil, pemimpin yang adil, hakim yang adil. Subhanallah,terdepan, yang pertama mendapat perlindungan Allah. Dan sungguh negeri Indonesia yang tercinta ini sangat merindukan pemimpin yang adil, hakim yangadil. Yang kedua, pemuda yang aktif, gesit, dalam ibadah kepada Allah SWT.Aktivitasnya mendekatkan dirinya kepada Allah SWT.Yang ketiga, manusia, hamba Allah, yang hatinya senang berada di dalammasjid. Dia betah di masjid. Shalat berjama'ah, ia senang, subuh-subuh iamenegakkan shalat berjamaah. Allahu Akbar, tentu ini hamba Allah yangbenar-benar beriman kepada Allah.Kemudian yang keempat, orang yang bersedakah yang tangan kanannya memberi tapi tangan kirinya tidak tahu. Subhanallah.. Apa ini? Orang yang ikhlash, tidak riya, tidak ujub.Kemudian yang kelima, orang yang saling mencintai karena Allah, bertemu karena Allah, berpisah karena Allah. Yang keenam, sangat sulit ini, pemuda yang dirayu, digoda, oleh wanitacantik yang memiliki kekayaan, lalu ia berkata: "Aku takut kepada Allah".Keinginan maksiatnya ada, tapi rasa takutnya kepada Allah lebih hebat, sehingga ia tidak mau melakukan kemaksiatan. Kita sangat merindukan pemuda,yang memiliki kualitas keimanan yang luar biasa, sehingga ia mampu menahandari berbagai macam godaan.Kemudian yang ketujuh, yaitu pemuda, atau hamba Allah, atau orang yang dalamingatannya kepada Allah, dalam ibadahnya, dalam doanya, dalam dzikirnya, ia menangis. Allahu Akbar, menangis.. Dua tetesan yang dibanggakan Allah dihari kiamat, pertama tetesan darah fii sabilillah, kedua tetesan air matakarena menangis, takut azab Allah, karena merasa bersalah atas segala dosayang ia lakukan kepada Allah, karena ia sangat mencintai Allah.Subhanallah.. Inilah golongan yang kelak mendapat pertolongan Allah di harikiamat kelak.Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka waatubuilaik. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Istri Salehah

Yang Ku Dambakan
-Baiti jannati- itulah untaian kata indah yang keluar dari bibir mulia Rasulullah SAW, dalam mengilustrasikan kehidupan rumah tangga beliau yang sakinah mawaddah warohamah dan penuh kebahagiaan. Kebahagiaan dalam rumah tangga seorang muslim tidaklah didasari oleh harta dan kecantikan semata, walau tak dapat dipungkiri, kalau keduanya merupakan salah satu faktor penunjang. Kalau kita cermati lebih lanjut dan menghayati kehidupan rumah tangga Rasul SAW, kita akan menemukan dua faktor utama yang menyebabkan rumah beliau seperti syurga. Dua faktor tersebut adalah suami shaleh dan istri yang shalehah, kenapa??, karena keduanya orang yang paham betul bagaimana cara membahagiakan pasangan hidupnya. Suami shaleh adalah seorang suami yang selalu ingat bahwa Allah memerintahkannya agar ia mempergauli istrinya dengan baik dan ia tahu bahwa istri merupakan amanah yang dititipkan Allah kepadanya, karenanya, membahagiakan istri merupakan ibadah baginya. Demikian pula dengan istri yang shalehah, ia mengerti betul bahwa ketaatannnya kepada suami adalah perintah Rasul dan merupakan ibadah yang dijanjikan pahala oleh yang Maha Pengasih. Begitulah, suami yang shaleh dan istri shalehah apabila mereka berdua saling mencintai maka keduanya akan selalu berusaha merealisasikan cinta tersebut dengan saling membahagiakan pasangannya. Namun jika keduanya tidak saling mencintai (kayaknya nggak mungkin, ya!!??) atau salah seorang diantara keduanya tidak mencintai yang lain atau pada saat-saat kesel dan sebel, niscaya mereka tidak akan menyakiti satu sama lain. Pada kesempatan kali ini perkenankanlah penulis lebih menitik beratkan pembahasan tentang wanita shalehah tanpa mengurangi eksistensi pria shaleh, karena pada prinsipnya mereka mempunyai tuntutan dan pahala yang sama. Allah berfirman : “Barang siapa yang mengerjakan amalan-amalan shaleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk kedalam syurga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun”. (Qs 4 : 12). Lihat juga firman Qs 9 : 71 dan Qs 33 : 35. Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada para pemuda agar mereka lebih mempriorotaskan memilih dzaatuddin (baca : wanita shalihah) untuk dijadikan pendamping hidupnya. Beliau bersabda yang artinya : “Wanita dinikahi karena empat perkara : “karena hartanya, kecantikannya, nasabnya dan agamanya. Maka pilihlah yang beragama (shalehah) niscaya engakau akan bahagia”. (Muttafaqun Alaih) Wanita shalihah….. Ia merupakan sosok makhluk lembut yang menjadi idaman bagi setiap muslim yang shaleh. Karena pada dirinya terdapat perhiasan terindah di dunia ini sebagaimana disinyalir oleh Sang pembawa kabar gembira Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya : “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalehah”. Lantas seperti apasih wanita shalehah itu???. Wanita shalehah adalah wanita yang benar-benar mengahambakan diri kepada Allah dan beribadah hanya kepadaNya. Ia menjauhkan diri dari perbuatan syirik baik kecil apalagi besar, tidak menyembah kecuali kepada Allah, tidak minta kepada kuburan atau pohon beringin, tidak memberi sesaji kepada Ratu Laut Selatan atau ratu-ratu lainnya, tidak kedukun, nggak make jimat dan banyak lagi perbuatan syirik yang dapat meluluh lantakan amal shaleh Allah berfirman yang artinya : “Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada Nabi-nabi sebelummu : “Jika k amu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tetulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Karena itu, maka hendaklah Allah saja yang kamu sambah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”. Lebih gawat lagi Allah tidak akan mengampuni dosa syirik sebagaimana termaktub dalam firmanNya yang artinya : “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa selain dari syirik itu bagi siapa saj yang di kehendakiNya. Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka ia telah tesesat sejauh-jauhnya”.(QS 4 : 116) Wanita shalehah adalah wanita yang taat, patuh dan berbakti kepada kedua orang tuanya, Allah SWT menyelaraskan perintah beribadah hanya kepadanya dengan perintah berbuat baik dengan orang tua. Perhatiakan firman Allah dalam Qs Al-Israa’ ayat 23-24 yang artinya : “Dan Tuhanmu telah memrintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka da n ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. Lihat juga Qs 31 : 13-15 Wanita shalihah adalah wanita yang menjadikan shalat sebagai kebahagian tersendiri baginya, seperti yang dilalkukan oleh idolanya, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Nasa’i dari Anas Ra : “Dan kujadikan shalat sebagai permata hatiku”. Ia tidak lalai mendirikan shalat tepat pada waktunya, khusu’ dalam shalat-shalatnya, gemar berpuasa dan bersedekah, sungguh- sungguh dalam do’anya antara takut dan penuh harap. Wanita shalehah….. Jilbab adalah pakaiannya, busana muslimah yang menutup rapat seluruh auratnya, pakaian yang disyariatkan oleh Sang Penguasa jagad raya kepadanya. Allah berfirman yang artinya : “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : “hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Jilbab adalah syi’ar islam, hanya jilbab yang menjadi pembeda antara muslimah dan wanita kafir di tempat umum. Wanita shalehah tahu apapun yang disyari’atkan Allah kepada manusia, tidak lain untuk kebaikan mereka. Wanita shalehah…. Dalam dirinya terkumpul kebaikan akhlak, adab baginya lebih baik dari zahab (emas), penghias bibirnya adalah zikrullah dan bacaan Al-Qur’an, pemerah pipinya adalah rasa malu, eye shadawnya gahdul bashar dan ia selalu menjaga kesuciannya sebagai aplikasi dari firman Allah yang artinya : “Katakanlah kepada wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudungnya kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasanya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudar-saudara leleki mereka, atau putra- putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak memiliki keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (Qs 24 : 31). Ia juga menjaga dirinya dari sentuhan laki-laki yang bukan muhrim, baik melalui bersalaman apalagi diraba-raba. (Iiii ngeriii).Rasul SAW bersabda yang artinya : “Sekiranya ditusukkan jarum besi ke kepala salah seorang diantara kamu, itu lebih baik dari pada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya”. (HR At-Thabroni dan Baihaqi dari mi’qol bin yasaar) Wanita shalehah adalah wanita yang terdidik dengan tarbiyah islamiyah, terus memperdalam ilmu syar’i, aktif dalam kegiatan dakwah beramar makruf nahi mungkar. Wanita shalehah.…. Ia senantisa berusaha menghindari ikhtilat, berkhalwat, apalagi pacaran. Pacaran? makhluk apaan tuh???…. Tidak la yau. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “'Tidaklah laki-laki dan perempuan berkhalwat (berdua-duaan) kecuali yang ketiganya adalah setan”.(Hr Tirmizi) Wanita shalehah…. Hari-hari libur dari ritualnya ia ganti dengan dangan hal-hal yang bermanfaat, membaca buku-buku islam, mendengar kaset-kaset ceramah, memperbanyak sedekah dan lain sebagainya. Pendeknya, wanita shalehah adalah sosok wanita yang taat melaksanakan perintah Allah, sungguh-sungguh terhadap kewajiban dan hirs terhadap nawafil, sehingga ia dapat menggapai cintaNya sebagaimana yang dijanjikan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits qudsy yang dirwayatkan oleh Imam Bukhary dari Abi Hurairah yang artinya : “Rasul bersabda : “Allah berfirman : “Barang siapa yang menjadikan selain Ku sebagai sekutu, Aku telah mengizinkan agar ia diperangi, tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang lebih dari yang Aku wajibkan, dan hambaku itu selalu mendekatkan diri kepadaKu dengan nawafil (amalan sunnah) sehingga Aku mencintainya, apabila Aku telah mencintainya, Akulah pendengaranya yang ia gunakan untuk m endengar dan pengelihatannya yang ia gunakan untuk melihat dan tangannya yang ia gerakan dan kakinya yang ia gunakan untuk berjalan, apabila ia meminta kepadaKu niscaya Aku beri dan apabila ia meminta perlindungan niscaya Aku lindungi (Hr Bukhary) Dan meninggalkan laranganNya, berusaha menghindari yang makhruh dan sungguh-sungguh menjauhi yang haram. Namun bukan berarti ia tak pernah melakukan kesalahan dan dan luput dari perbuatan dosa, tidak, karena tidak ada di muka bumi ini orang yang tak penah berdosa sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi SAW yang artinya : “Setiap anak Adam pernah melakukan perbuatan dosa, dan sebaik-baiknya orang yang yang berbuat dosa adalah orang-orang yang bertaubat”. Sebagai manusia biasa, ia terkadang terjerumus pada perbuatan maksiat, akan tetapi ia akan cepat bertaubat dari kesalahannya tersebut dan bersegera menuju ampunan Allah sebagaimana termaktub dalam firmanNya yang artinya : “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapalagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah?. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”. (Qs 3 : 135). Seluruh hari-harinya adalah ibadah, praktis dari bangun tidur sampai tidur lagi dipenuhi dengan ibadah, no time withouth ibadah begitulah mottonya. Maka jadilah ia seorang muslimah yang berakidah bener, ibadah seeur, akhlak bageur, berbadan seger dan otaknya pun pinter. So pemuda muslim akan ngiler, trus ngincer untuk selanjut nguber. Nah lho..... Wanita shalehah…. Ketika di khitbah oleh seorang muslim yang shaleh dan multazim, ia tidak menolaknya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Jika datang kepadamu (mengkhitbah) orang yang kamu ridha dien dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia, bila tidak, akan terjadi fitnah dan kerusakan yang besar”. Ia memprioritaskan dua syarat dien dan akhlak, namun tidak terlalu ghulu (berlebihan) dalam menyaring dan menentukan pilihan, sebab ia tahu tidak ada orang zaman sekarang yang imannya setaraf dengan Abu Bakar atau Umar. Cukuplah baginya pemuda yang shaleh dan multazim, itulah yang ia nantikan. Suami…, ah gadis mana yang tidak mengenangkan suami, pendamping dan pasangan hidup, yang akan memberikan kebahagiaan dan keceriaan? Rasanya semua gadis mengimpikannya. Akan dinantinya saat-saat kedatangan sang pujaan hati dengan debar bahagia di dada, dengan rona memerah dipipi, terlambunglah angan dan teruntailah harapan : “Akankah kumiliki suami idaman nan shaleh?, suami yang dapat dijadikan tempat berbagi, tempat belajar, tempat mencurahkan isi hati , tempat bermanja, juga tempat menyerahkan ketaatan agar tercapai ridha Ilahi, suami yang menjadi qowam yang dapat menggandeng tangan pasangannya menuju syurga Allah, suami yang menjadi teladan, suami yang menjadi pendidik, suami yang menjadi kecintaan, aah pantas kiranya tak boleh sembar angan memilih suami…... Wanita shalehah….. Saat memasuki jenjang pernikahan, terbetik azam dalam hatinya, untuk mengoptimalkan diri dalam mencurahkan ketaatan kepada suaminya, terngiang di telinganya nasehat seorang ibu Umamah binti Harits kepada putrinya dimalam pernihkahan sang putri tercinta : “Wahai putriku tersayang… Sesungguhnya nasehat ini jika ditinggalkan karena keagungan adab maka kutinggalkan ia untukmu. Nasehat ini merupakan peringatan bagi orang yang lalai (lupa) dan petunjuk bagi yang berakal, jika seorang wanita tidak butuh terhadap pernikahan, niscaya kedua orang tuanya lebih tidak membutuhkannya, akan tetapi keduanya sangat membutuhkannya, karena wanita diciptakan untuka lelaki dan laki-laki diciptakan untuk wanita. Putriku sayang… kini engkau akan berpisah dari udara dan dunia remaja yang akupun telah melaluinya. Kini engkau akan menjalani hidup baru yang juga pernah kujalani, menuju kehidupan yang belum engkau ketahui dan teman yang belum engkau pahami, dia akan menjadi raja dan pelindung bagimu. Jadilah engkau budaknya, niscaya dia akan menjadi budak yang dekat denganmu, ingat dan peliharalah sepuluh point yang akan menjadi modal dan simpanan bagimu. Yang pertama dan kedua adalah : Tunduk berkhidmat kepadanya disertai dengan qona’ah. Memperhatikan ucapannya disertai dengan to’ah (taat). Yang ketiga dan ke empat : menjaga persaan mata dan hidungnya, jangan sampai matanya melihat sesuatu yang jelek darimu dan jangan tercium olehnya kecuali sesuatu yang harum dan wangi. Adapun yang kelima dan enam : perhatikanlah watu makan dan tidurnya, karena rasa lapar dapat menimbulkan emosi dan kurang tidur bisa mengundang amarah. Yang ke tujuh dan delapan : menjaga hartanya serta menaruh hormat terhadap keluarganya, aturlah hartanya dengan baik dan pergauilah keluarganya sebaik mungkin. Dan yang ke sembilan dan sepuluh : jangan engkau maksiat dan menentangnya, jangan pula engkau beberkan rahasianya, bila engkau menentangnya maka engkau telah mengobarkan kemarahannya dan jika engkau membeberkan rahasianya niscaya engkau tidak akan merasa aman akan kepergiannya. Kemudian jangan sampai engkau menampakkan kegembiraan jika ia sedang bersedih dan jangan pula menampakkan kesedihan bila ia sedang gembira. Wanita shalehah….. Ia tahu bahwa kehidupan rumah tangga tidak melulu berjalan mulus, berbentangkan permadani. Kehidupan rumah tangga tak ubahnya sebuah kapal yang berlayar di tengah samudra, terkadang tenang dengan ombak dan riak-riak kecil, namun dilain waktu angin kencang melanda, badai menghantam, ombak bergulung seakan ingin menenggelamkan kapal dan seluruh isinya. Saat seperti itulah peranan suami istri teruji, jika mereka kompak, bahu-membahu dengan saling pengertian, InsyaAllah biduk akan selamat sampai ketepian. Wanita shalehah….. Ia menjadi sesuatu yang paling berharga bagi suaminya setelah ketakwaannya kepada Allah, bila dipandang oleh sang suami menimbulkan rasa bahagia dihati. Sebagaimana termaktub dalam sebuah hadits yang artinya : “tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang muslim setelah takwa kepada Allah dan lebih baik baginya selain dari istri yang shalehah, apabila ia memerintahnya dia akan mentaatinya, jika ia melihat kepadanya dia membahagiakannya, jika bersumpah kepadanya dia menepatinya dan bila ia tidak berada di dekatnya dia menjaga dirinya juga harta suaminya”. (HR Ibnu Majah). Ia tidak memasukkan lelaki kerumahnya tanpa seizin sang suami dan selalu menjaga harga diri dan kepercayaan suaminya. Allah berfirman yang artinya : “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan kerena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang shaleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara mereka”. (Qs 4 : 34). Ia selalu ridha dengan apa yang diberikan suami, betapapun kecilnya pemberian itu dan tidak pernah menuntut sesuatu yang tidak tergapai oleh penghasilan sang suami. Wanita shalehah….. Ia sabar saat-saat sang suami meninggalkannnya untuk menuntut ilmu, mencari rizki, atau kepentingan dakwah dan menyambut kepulangan suami dengan senyum mengembang dan wajah ceria. Wanita shalehah….. Apabila suaminya dilanda futur, semangatnya mengendur, ia tampil menegur “Mas kok loyyo”, memberikan motivasi dan mengobarkan semangat juangnya. Wanita shalehah….. Ia selalu melahirkan generasi robbani, mengenalkan putra-putrinya kepada Allah sejak dini, bahkan sebelum sang anak itu terlahir kedunia. Mengasuhnya dengan sabar dan penuh keibuan, mendidiknya dengan pendidikan islami, mengajari Sunnah-sunnah Nabi, akhlakul karimah dan lain sebagainya. Ibu adalah madrasatul Ula bagi putra-putrinya. Dengan demikian ia akan menjadi mar’ah shalehah, zaujah muti’ah dan ummu madrasah. Singkatnya, wanita shalehah adalah gambaran sosok hamba Allah, pengikut Rasul, anak, istri, ibu dan anggota masyarakat yang baik dan menjadi uswah hasanah bagi orang lain. Indah nian alunan nasyid yang berbunyi : “Sungguh indah permata dunia, intan mutu manikam, emas dan berlian yang memikat hati. Namun tiada seindah bunga wanita shalehah harapan agama……. Demikianlah beberapa sifat dan karakter wanita shalehah yang kudambakan, dan juga oleh setiap pemuda muslim yang berakal sehat. Akankah aku mendapatkannya? Wallahu A’la wa A’lam

Zuhud

Zuhud itu ada 10 perkara dan setinggi-tinggi darjat zuhud sama dengan serendah-rendah darjat wara'; setinggi-tinggi darjat wara' sama dengan serendah-rendah darjat yaqin; Setinggi-tinggi darjat yaqin sama dengan serendah-rendah darjat redha; Ketahuilah, sesungguhnya zuhud itu terdapat dalam suatu ayat dalam Kitabullah iaitu firman-NYA:'... supaya kamu jangan berduka-cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-NYA kepadamu.':: Jika kalian melihat orang yang baik dalam bertutur-kata, gerak-geri dan perilakunya dengan logika yang merendah-rendah diri; Maka, berhati-hatilah jangan sampai kalian terperdaya olehnya; Sebab, banyak sekali orang yang tidak mampu memperoleh dunia dengan jalan haram disebabkan oleh kekecilan nyali dan kelemahan serta kepengecutannya; Maka, ia lalu menggunakan agama sebagai kedok untuk menipu orang dengan perilaku lahiriahnya; Tetapi, begitu mendapatkan kesempatan untuk memperoleh sesuatu yang haram, segera ia meloncat menerkamnya.:: Selanjutnya, jika kalian melihat orang yang menahan diri dari harta yang haram; Berhati-hatilah jangan sampai kalian tertipu; Sebab, hawa nafsu perilaku itu bermacam-macam; Banyak sekali orang yang menolak barang yang haram, tapi nafsunya membawanya kepada syahwat yang menjijikkan yang dilampiaskannya dengan cara yang haram.Adapun, jika kalian melihat orang yang menjauhkan diri dari perilaku yang demikian itu; Maka, tetaplah berhati-hati jangan sampai kalian tertipu; Sampai kalian melihat keyakinan orang yang dianut akalnya; Sebab, banyak orang yang meninggalkan semua keburukan diatas, tapi tidak mahu berpegang pada akal yang kuat; Akibatnya, kerosakan yang ditimbulkan oelh kebodohannya jauh lebih besar dari kebaikan yang diperolehinya dengan kepandaiannya yang sedikit.:: Begitu pula, jika kalian melihat orang yang kuat logikanya; Berhati-hatilah jangan sampai kalian tertipu olehnya; Sampai kalian melihat, apakah akalnya yang mengendalikan hawa nafsunya ataukah hawa nafsunya yang menunggangi akalnya; Bagaimana kecintaannya terhadap kepemimpinan yang batil atau ketidak-inginannya terhadapnya; Sebab, di antara manusia ada yang merugi dunia dan akhirat; Ia meninggalkan dunia demi untuk memperoleh dunia dan menganggap bahawa kenikmatan menguasai kepemimpinan yang batil lebih utama dari menikmati harta benda dan kenikmatan yang mubah dan halal itu demi untuk menguasai kepemimpinan kebatilan hingga, manakala dikatakan kepadanya,"Takutlah kamu kepada ALLAH." Ia malahan semakin kukuh berpegang pada dosanya; Maka, cukuplah neraka Jahannam baginya dan itulah seburuk-buruk tempat kembali; Ia terjerumus secara membuta; Awal kebatilannya membawanya kepada hujung kerugian terjauh; Ia terbawa jauh oleh upayanya untuk memperoleh apa yang tidak dapat diperolehnya dengan cara melanggar hak sesamanya; Ia menghalalkan apa yang diharamkan ALLAH Azza Wa Jalla dan mengharamkan apa yang dihalalkan-NYA, tidak peduli terhadap sesuatu yang hilang dari agamanya jika kepadanya diserahkan kekuasaan yang ingin diperolehnya demi kekuasaan itu sendiri; Mereka itulah orang-orang yang dimarahi dan dilaknat ALLAH Azza Wa Jalla dan disediakan-NYA bagi mereka azab yang menghinakan.Yang sesungguhnya lelaki iaitu sebaik-baik lelaki adalah orang yang menjadikan hawa nafsunya tunduk mengikuti perintah ALLAH Azza Wa Jalla dan kekuatannya digunakan untuk melaksanakan ketetapan-NYA; Ia menganggap bahawa kehinaan dalam kebenaran adalah lebih dekat kepada kehormatan abadi daripada kehormatan dalam kebatilan; Ia tahu bahawa sedikitnya harta yang dimiliki dalam kesempitan hidupnya akan membawa kepada kenikmatan lestari di negeri yang tidak akan binasa serta tidak akan lenyap dan bahawa banyaknya harta yang dapat diperoleh dengan jalan mengikuti hawa nafsu akan membawanya kepada seksa yang tidak akan terputus atau hilang; Inilah manusia sejati, berpeganglah padanya dan ikutilah jalan hidupnya dan ber[wasilah]lah kepada Tuhanmu dengannya sebab doanya tidak akan ditolak dan usahanya tidak merugi.:: Apa akal itu; Bagaimana kedudukannya; Apa yang boleh dicapainya dan apa yang tidak dapat dicapainya serta apa pula tahapan-tahapannya? :::: Sesungguhnya akal itu adalah ikatan yang mencegah kebodohan. Hawa nafsu adalah bagaikan binatang yang paling bodoh. Jika tidak diikat, ia akan tersesat. Oleh sebab itu, akal merupakan ikatan yang dapat mencegah manusia dari kebodohan. ALLAH Azza Wa Jalla yang menciptakan akal itu berkata kepadanya: 'Majulah! Lalu, ia maju; Dan berkata lagi: 'Mundurlah! Maka, mundurlah ia.ALLAH Azza Wa Jalla berkata: 'Demi keagungan dan kemuliaan-KU; Sebenarnya, AKU tidak menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih taat daripadamu. Keranamu, AKU memulai ciptaan dan keranamu pulalah AKU mengakhirinya. Bagimulah pahala dan akan menimpamu pula seksaan.':: Dari [akal] muncul kerendahan hati; Dari kerendahan hati, lahir pengetahuan; Dari pengetahuan, lahir sikap konsisten pada kebaikan; Dari sikap konsisten pada kebaikan, lahir kesucian diri; Dari kesucian diri, lahir penjagaan; Dari penjagaan, lahir rasa malu; Dari rasa malu, lahir keteguhan; Dari keteguhan, lahir sikap untuk selalu berbuat baik; Dari sikap untuk selalu berbuat baik, lahir sikap membenci kejahatan; Dan dari sikap membenci kejahatan, lahir sikap untuk selalu menaati pemberi nasihat.:: [Inilah sepuluh bentuk dari sekian macam kebaikan dari tiap-tiap satu dari sepuluh itu lahir sepuluh bentuk kebaikan lagi]- yakni:Dari [kerendahan hati] lahir rasa suka pada keindahan, bergaul dengan kebaikan, menghilangkan kesusahan, menangkis kehinaan, cinta pada kebaikan, dekat dengan orang-orang yang mempunyai darjat yang tinggi, rasa pemaaf, kasih sayang, suka pada kebajikan dan diam diri. Sikap inilah yang lahir pada orang yang berakal dari sikap rendah diri.:: [Pengetahuan] akan melahirkan rasa kaya sekalipun fakir, pemurah sekalipun pelit, disegani sekalipun hina (kecil), sejahtera sekalipun sakit, dekat sekalipun jauh, malu sekalipun tidak mempunyai apa-apa, tinggi sekalipun rendah, mulia sekalipun hina, bijaksana dan beruntung. Inilah yang akan lahir pada orang yang mengamalkan ilmunya. Maka, berbahagialah orang yang berakal dan berilmu.:: Dari adanya [sikap konsisten pada kebaikan] lahir selalu berkata benar, selalu melaksanakan petunjuk, selalu berbuat kebajikan, selalu bertakwa, suka menerima kebaikan, selalu berniat baik, selalu hemat, selalu mendapat balasan baik, selalu dimuliakan dan mengetahui agama ALLAH dengan baik. Inilah yang akan dilahirkan oleh orang yang mempunyai sikap konsisten pada kebaikan. Maka, berbahagialah orang yang mampu menegakkannya pada jalan yang benar.:: Dari [sikap pemurah] lahir rasa rela, ketenangan, keberuntungan, santai (tidak teburu-buru), keutamaan, kekhusyu'an, selalu ingat (zikir), merenung, peramah dan dermawan. Inilah yang akan lahir pada orang yang berakal dengan rasa pemurahnya, selalu rela atas keputusan dan pembahagian ALLAH.:: Dari [penjagaan] lahir perdamaian, kerendahan hati, sifat wara' (tidak suka hal-hal yang syubhat, apalagi yang haram), mahu bertaubat, kefahaman, kesopanan, sikap untuk selalu berbuat baik, kecintaan serta tidak suka melontarkan kesalahan kepada orang lain. Inilah yang akan dilahirkan orang yang berakal dari sikap menjaga dirinya. Maka, berbahagialah orang yang memuliakan dan menjunjung tinggi sikap tersebut.:: Dari [rasa malu] lahir kelemah-lembutan, kasih sayang, sikap selalu mendekatkan diri kepada ALLAH (baik dalam keadaan sepi mahupun ramai/selamat) serta menjauhi kejahatan. Inilah yang akan dilahirkan oleh orang yang berakal dengan rasa malunya. Maka, berbahagialah orang yang menerima nasihat ALLAH dan takut kepada kejahatan.:: Dari [keteguhan] lahir lemah-lembut, ketegaran, ketegasan, melaksanakan amanat serta meninggalkan khianat, jujur, mampu menjaga kemaluan, mempergunakan harta demi kemaslahatan, selalu siap menghadapi musuh, mencegah kemungkaran dan meninggalkan penipuan. Inilah yang akan dilahirkan oleh orang yang berakal dengan keteguhan hatinya. Maka, berbahagialah orang yang mempertebal keteguhan hatinya dan tidak pernah tampak remeh serta bodoh, selalu pemaaf dan ramah.:: Dari [ketekunan untuk selalu berbuat baik] lahir sifat meninggalkan kekejian, menjauhi kecurangan serta menyulitkan orang, cinta pada keselamatan serta taat pada Yang Maha Pengasih, menjunjung tinggi dalil dan bukti, menjauhi syaitan, menjawab dengan adil dan selalu berkata benar. Inilah yang akan dilahirkan oleh orang yang berakal bila teguh pada kebaikan. Maka, berbahagialah orang yang selalu ingat terhadap apa yang akan terjadi padanya di masa akan datang (akhirat) dan saat ia dibangkitkan serta berfikir tentang fana.:: Dari [kebencian pada kejahatan] akan lahir kemuliaan, kesabaran, kemenangan, istiqomah (konsisten) pada jalan yang ditempuhinya, selalu mengikuti petunjuk, iman kepada ALLAH, banyak berbuat baik, ikhlas dalam segala perbuatan, meninggalkan apa yang tidak berguna dan memelihara apa yang bermanfaat bagi dirinya. Inilah yang akan lahir dari orang yang berakal bila sikap kebenciannya pada kejahatan. Maka, berbahagialah orang yang menegakkan kebenaran ALLAH dan berpegang teguh pada tali ALLAH yang kuat.:: Dari [ketaatan kepada yang memberi nasihat] lahir kemampuan akalnya akan bertambah, hati nuraninya akan lebih sempurna, terpuji pada akhirnya, selamat dari celaan, mempunyai sikap adaptasi dan rasa simpatik, menjadi pelita bagi orang lain, memelopori untuk membentuk orang lain menjadi baik, maju dalam segala persoalan dan teguh hati untuk taat kepada ALLAH. Maka, berbahagialah orang yang selamat dari pergolakan hawa nafsu.[Semuanya sifat-sifat tersebut bersumber dan lahir dari akal].:: Apa tanda-tandanya orang bodoh? ::Kalau kamu menemaninya, ia memperhatikan kamu. Tetapi kalau kamu menjauhinya, ia mencacimu; Bila ia memberimu, ia akan menyebut-nyebutnya dan bila kamu memberinya, ia mengingkarimu; Bila ia menyimpan rahsianya kepadamu, ia menuduhmu dan bila diperlukan, ia congkak dan keras kepala; Bila memerlukan, ia mengingkari nikmat ALLAH dan tidak mahu bersusah payah; Bila mendapatkan kegembiraan, ia berfoya-foya dan berlebih-lebihan; Bila sedih, ia putus asa dan bila tertawa, ia terpingkal-pingkal; Bila menangis, ia seakan-akan menjadi orang yang baik; Ia tidak mencintai ALLAH, tidak pula berusaha untuk mendekati-NYA dan tidak malu kepada-NYA. Bila kamu rela (suka), ia memujimu. Lalu berkata,"Hanya pada kamu sajalah adanya kebaikan, bukan pada yang lain." Bila marah kepadamu, ia menarik semua pujian yang dilontarkannya untukmu dan mengatakan bahawa,"Kejelekan itu hanya ada pada dirimu, tiada pada orang lain." Begitulah, sikap-sikap dan tanda-tanda orang bodoh.[Tanda-tanda Islam iaitu iman, ilmu dan amal].:: Apa tanda-tandanya iman, ilmu dan amal?[Tanda-tanda iman] itu ada empat: Berikrar terhadap keesaan ALLAH Azza Wa Jalla, mempercayai-NYA, beriman kepada kitab-kitab-NYA dan beriman kepada rasul-rasul-NYA.:: Sedangkan [tanda-tanda ilmu] juga ada empat: Mengenal ALLAH Azza Wa Jalla serta apa yang disukai-NYA, mengetahui kewajiban-kewajibannya dan menjaganya sampai ia melaksanakannya.Sedangkan [tanda-tanda amal] adalah menegakkan sholat, melaksanakan puasa, zakat dan ikhlas.